TRIBUNHEALTH.COM - Stroke iskemik serebral didefinisikan sebagai episode disfungsi neurologis yang disebabkan oleh infark serebral.
Untuk lebih mudah memahaminya, infark serebral didefinisikan sebagai kematian sel akibat iskemia berdasarkan bukti patologis, pencitraan, atau bukti efektif lain yang berkaitan dengan kerusakan iskemik fokal serebral pada distribusi vaskular tertentu atau bukti klinis kerusakan iskemik fokal serebral berdasarkan gejala yang berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai terjadinya kematian.
Baca juga: Faktor Tumbuh Kembang dan Kebiasaan Buruk dapat Menjadi Penyebab Gigi Protrusif
Pasalnya stroke pediatrik dapat diklasifikasikan menjadi stroke iskemik dan hemoragik.
Stroke iskemik meliputi arterial ischemic stroke (AIS), infark vena yang disebabkan oleh cerebral Sino-venous thrombosis (CSVT) atau trombosis vena kortikal.

Perlu diketahui jika penyebab stroke pada anak bermacam-macam.
Tingginya kasus obesitas anak dan faktor risiko stroke seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan hiperlipidemia dapat meningkatkan angka kasus stroke pada anak.
Faktor lain seperti penyakit jantung bawaan, keadaan protrombotik, arteriopati nonaterosklerotik, trauma kepala dan leher, infeksi, penyakit sel sabit (SCD) dan keadaan hiperkoagulasi.
Baca juga: Kenali Perbedaan Peritonitis Primer dan Peritonitis Sekunder, Berikut Ulasan dr. Andi Siswandi, Sp.B
Baik pada orang dewasa maupun anak-anak, sindrom metabolik dapat mempengaruhi penyakit kardiovaskular.
Diagnosis stroke pediatrik bisa sulit dilakukan, hal ini karena banyak kondisi yang menyerupai stroke iskemik seperti ketidakseimbangan elektrolit, epilepsi, tumor otak.
Pemeriksaan MRI otak sering digunakan untuk mengkonfirmasi stroke karena kemampuannya memvisualisasikan jaringan lunak, pembuluh darah, dan penanda kuantitatif hem-metabolik iskemia tanpa radiasi pengion, yang mana lebih aman daripada pemeriksaan dengan CT-Scan untuk anak-anak.

Setelah diagnosis stroke pediatrik dapat ditegakkan, strategi manajemen dan rekomendasi pada dasarnya masih terinspirasi dari penelitian yang dilakukan pada orang dewasa.
Ada beberapa modifikasi mengenai terapi antikoagulan dan trombolitik yang diberikan.
Terapi trombolitik dengan rTPA telah terbukti bermanfaat secara signifikan pada orang dewasa ketika diterapkan dalam jangka waktu yang berbeda tetapi penerapan terapi ini pada anak-anak tetap kontroversial yang disebabkan oleh komplikasi dari trombolisis intra-arteri.
Baca juga: Dehidrasi yang Tidak Ditangani dapat Mempengaruhi Kesehatan Organ Tubuh Lainnya
Anak-anak jarang menerapkan terapi ini karena jarang sekali didapatkan kasus stroke pediatrik yang datang kurang dari 3 jam.
Penggunaan antiplatelet seperti aspirin, umumnya digunakan pada anak-anak untuk mencegah stroke kedua.

Baca juga: Psikolog Jelaskan Dampak Buruk Kerja Berlebih, Sebabkan Brain Fog hingga Tekanan Darah Tinggi
Dilansir oleh Tribunhealth.com dalam International Journal of Brain Disorders and Treatment dengan judul "Case Series: Chronic Pediatric Ischemic Stroke in Childs Successfully Treated with IAHF Procedure" dimana Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D. sebagai ketua penelitian.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.