Breaking News:

Gunakan Cairan Infus untuk Atasi Iritasi dan Luka meski Wajah Berjerawat, Ini Panduan Dokter

Berikut ini simak penjelasan dokter dalam mengatasi kulit iritasi dan jerawat dengan memanfaatkan cairan infus

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
Ilustrasi penanganan jerawat-simak penjelasan dokter dalam mengatasi kulit iritasi dan jerawat dengan memanfaatkan cairan infus 

TRIBUNHEALTH.COM - Kulit bermasalah pada wajah bisa disebabkan oleh banyak hal.

Salah satu masalah yang hingga kini sering dikeluhkan adalah iritasi pada kulit.

Iritasi bisa timbul akibat pemakaian masker.

Baca juga: Tanpa Disadari, Pengaruh Hormon Menjadi Penyebab Kerontokan Rambut Hingga Kebotakan

Untuk mengatasi permasalahan kulit tersebut, dokter menganjurkan untuk memanfaatkan cairan infus atau Sodium chloride (Nacl 0,9 %).

Cairan infus tersebut dapat diaplikasikan pada kasa lalu dikompres pada kulit wajah yang mengalami iritasi.

Tak perlu khawatir jika sedang mengalami jerawat atau peradangan (volikulitis) pada kulit wajah.

Ilustrasi - Seseorang memiliki kulit sensitif berjerawat
Ilustrasi - Seseorang memiliki kulit sensitif berjerawat (Pixabay)

Pasalnya, Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Jonathan Subekti menuturkan, cairan infus justru akan membantu.

Sama hal ketika sedang jatuh dan menimbulkan luka.

Baca juga: Ruam dan Luka pada Organ Genital Pria Bisa Jadi Tanda Kanker, Waspada jika Tak Kunjung Sembuh

Cairan infus dapat diberikan pada area kulit yang terluka dengan cara dikompres.

Tentunya metode ini baru bisa diberikan jika luka sudah dibersihkan.

2 dari 4 halaman

"Jadi selain kompres ini bisa membuat efek lebih adem, namun juga memiliki efek membersihkan luka," papar Jonathan.

Ilustrasi penggunaan kassa dan cairan infus untuk membersihkan wajah
Ilustrasi penggunaan kassa dan cairan infus untuk membersihkan wajah (bali.tribunnews.com)

Selain memberikan manfaat seperti sebelumnya, penggunaan cairan infus juga dapat diaplikasikan apabila terkena minyak goreng panas.

Saat baru saja terkena minyak goreng, segera aliri kulit dengan air mengalir.

Bila sudah adem, maka lakukan perawatan selanjutnya dengan mengaplikasikan cairan infus pada kulit yang terkena.

Panduan Mengatasi Kulit Bermasalah

Aplikasikan cairan infus atau Sodium chloride (Nacl 0,9 %) pada kasa.

Cairan ini bisa didapat dari apotek.

Selanjutnya segera peras kasa yang sudah basah dengan cairan infus tersebut, sampai tidak menetes.

Ilustrasi membersihkan wajah menggunakan kassa dan cairan infus
Ilustrasi mengatasi  kulit wajah yang iritasi menggunakan kassa dan cairan infus (tribunnews.com)

Bila sudah lembap, maka bisa diaplikasikan pada kulit yang telah teriritasi.

Bisa diaplikasikan pada area sekitar mulut, hidung, maupun dahi.

3 dari 4 halaman

Cara ini bisa dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari dengan durasi 10 hingga 15 menit.

Baca juga: Dermatitis Atopik pada Bayi Sebabkan Kulit Lebih Rentan dan Mudah Teriritasi, Simak Ulasan dr. Melly

Selanjutnya apabila cairan pada kasa terasa sudah kering, maka bisa diberi kembali dengan cairan infus seperti metode sebelumnya.

Kemudian aplikasikan kembali pada area kulit yang dituju.

Sebaiknya dilakukan setelah beraktivitas, seperti setelah mandi.

Ilustrasi mandi untuk membersihkan tubuh
Ilustrasi mandi untuk membersihkan tubuh (Pexels)

"Setelah mandi, cuci wajah, kemudian apabila wajah terasa iritasi atau gatal, maka paling aman gunakan cara ini," kata Jonathan.

Prinsip ini hampir sama dengan pemakaian masker wajah atau sheet mask.

Baca juga: dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) Sarankan untuk Menghindari Masker Berbahan Poliester dan Nilon

Namun metode ini tidak menggunakan vitamin, melainkan hanya memanfaatkan cairan fisiologis (Sodium chloride).

Cara Cegah Masalah Kulit saat Pakai Masker

Pandemi di Indonesia masih belum berakhir.

Karena itu, masyarakat masih diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan salah satunya dengan memakai masker.

4 dari 4 halaman

Disamping dapat melindungi diri dari penularan Covid-19, sayangnya pemakaian masker bisa berpotensi menyebabkan beragam permasalahan kulit.

Baca juga: Penelitian Terbaru Sebut Ivermectin Tak Punya Manfaat Klinis untuk Sembuhkan Covid-19

Jonathan menyebutkan beragam masalah kulit yang bisa terjadi. Di antaranya:

- Ruam atau iritasi

- Gatal

ilustrasi masalah kulit wajah
ilustrasi masalah kulit wajah (freepik.com)

- Jerawat

- dan folikulitis.

Berbagai permasalahan kulit di atas masih bisa dicegah dengan sejumlah cara.

Baca juga: Paparan Sinar Matahari Menyebabkan Flek Hitam, dr. Pratidona Anasika Sarankan Menggunakan Sunscreen

1. Memilih Tipe Masker

Pilihlah masker yang memang lembut di kulit.

Terdapat berbagai tipe masker, pilihlah masker yang nyaman dipakai dalam jangka waktu yang lama.

2. Lakukan Perawatan Kulit

Ilustrasi mencuci wajah
Ilustrasi mencuci wajah (tribunnewswiki.com)

Selanjutnya rutin melakukan perawatan kulit sebelum memakai masker.

Sempatkan mencuci wajah sebelum memakai masker.

Bila upaya tersebut tidak dilakukan, berpotensi menyebabkan masalah pada kulit wajah.

Baca juga: Menggunakan Masker Bukan Hambatan untuk Memenuhi Kebutuhan Air Putih Demi Kesehatan Ginjal

"Jadi tetap rutinitasnya seperti biasa, bangun lalu cuci wajah."

"Kemudian kalau mau pergi beraktivitas kita pakai pelembap dan tabir surya," papar Jonathan.

Menyambung pernyataanya, banyak orang berpikir bahwa pemakaian tabir surya tidak penting saat berada di rumah.

Ilustrasi - penggunaan tabir surya
Ilustrasi - penggunaan tabir surya (webMD)

Padahal tabir surya bisa melindungi kulit dari cahaya yang masuk ke dalam rumah.

Sehingga sebenarnya tidak ada cara spesifik dalam menghindari masalah kulit akibat pemakaian masker.

"Sebenarnya kita cuma tinggal melakukan apa yang biasanya kita lakukan saja," utasnya.

Penyebab Timbul Masalah Kulit Akibat Memakai Masker

Terdapat 3 prinsip utama penyebab munculnya keluhan pada kulit akibat pemakaian masker.

Adalah kelembapan kulit di sekitar area mulut meningkat dan adanya gesekan yang terus-menerus.

Baca juga: dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) Sarankan untuk Tak Menggunakan Makeup Berlebih Saat Berjerawat

"Misalnya pada saat kita bicara, noleh, beraktivitas, masker dan kulit terus bergesekan," sambungnya.

Masker yang beredar di pasaran memiliki bermacam bahan. Seperti masker medis dan masker kain.

Masker medis dengan berbagai merk juga memiliki kualitas yang berbeda.

Ilustrasi seorang wanita menggunakan masker saat beraktivitas
Ilustrasi seorang wanita menggunakan masker saat beraktivitas (m.tribunnews.com)

Sehingga bisa berpengaruh pada kenyaman pada saat digunakan.

Karena terkadang masker merk tertentu memiliki bahan dengan tingkat kekasaran yang cukup tinggi pada kulit.

Sehingga tak heran, ada orang yang hanya cocok dengan merk masker medis tertentu saja.

Baca juga: dr. Alghufron Ungkap Cara Menangani Anak yang Susah Memakai Masker dan Cara Penggunaannya

Begitu pula dengan masker kain yang cenderung memiliki variasi lebih banyak.

Ada yang berbahan kain, bordiran, atau polyester.

ilustrasi masker kain
ilustrasi masker kain (tribunnews.com)

Pada prinsipnya, dokter menyarankan menggunakan masker kain yang berbahan utama katun.

Mengingat katun memiliki bahan yang lebih lembut, sehingga dapat dikatakan aman ketika bergesekan pada kulit.

Penyebab Gatal dan Ruam saat Pakai Masker Metal

Telah banyak yang mengeluhkan bahwa penggunaan masker dengan metal mengatakan rasa gatal dan kemerahan pada kulit.

Hal demikian terjadi, lantaran umumnya penderita mengalami alergi terhadap logam.

Baca juga: dr. Ellen: Sering Menggunakan Masker Menimbulkan Keluhan Bibir Kecing, Pecah-pecah dan Iritasi

Kondisi tersebut biasa dinamakan dengan Dermatitis kontak alergi karena metal.

"Jadi ketika berkontak dengan masker yang ada logamnya dan muncul reaksi, itu biasa kita sebut Dermatitis kontak alergi karena metal," jelasnya.

Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Jonathan Subekti ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV (9/3/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMasalah KulitiritasiKesehatan kulitdr. Jonathan Subekti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved