Breaking News:

Apakah Boleh Konsumsi Makanan Cepat Saji saat Isolasi Mandiri? Dokter Spesialis Gizi Klinik Menjawab

Saat isoman pasien menjadi tidak tertarik untuk beraktivitas dan cenderung memilih makanan cepat saji yang sering mengunggah selera.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
Ilustrasi makanan cepat saji 

TRIBUNHEALTH.COM - Isolasi mandiri diwajibakan bagi seseorang yang sedang terpapar Covid-19.

Lama isolasi biasanya berlangsung hingga 10 hari, tergantung dengan gejala atau hasil pemeriksaan dari tes Covid-19.

Bisa jadi pasien selesai isolasi mandiri lebih cepat, jika kurang dari 10 hari hasil tes Covid-19 telah negatif.

Baca juga: dr. M. Syah Abdaly, Sp.PD Sarankan Sering Mengukur Saturasi Oksigen Saat Jalankan Isolasi Mandiri

Umumnya pasien yang sedang terpapar Covid-19 akan merasakan gejala lemas.

Hal ini membuat pasien menjadi tidak tertarik untuk beraktivitas dan cenderung memilih makanan cepat saji yang sering mengunggah selera.

Ilustrasi frozen food, salah satu makanan cepat saji
Ilustrasi frozen food, salah satu makanan cepat saji (Pixabay)

Namun apakah sebenarnya makanan cepat saji boleh dikonsumsi oleh pasien yang sedang isolasi mandiri?

Mengetahui hal tersebut, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Marya Haryono memberikan tanggapannya.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Berdasarkan penuturannya, makanan cepat saji sah-sah saja untuk dikonsumsi.

Baca juga: Selain Konsumsi Minuman Manis, Junk Food dan Makanan Berpengawet Memicu Terjadinya Kencing Manis

Namun perlu digarisbawahi, bahwa makanan cepat saji tidak dianjurkan dikonsumsi setiap hari.

Karena makanan cepat saji identik dengan makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi.

2 dari 4 halaman

Begitu pula dengan kandungan serat dan protein yang kurang.

Ilustrasi lemak jenuh
Ilustrasi lemak jenuh (batam.tribunnews.com)

Sehingga jika memang ingin mengonsumsi makanan cepat saji, perlu diimbangi dengan makanan tinggi protein dan serat.

Marya menerangkan, saat isolasi mandiri lebih baik untuk menjalankan pola hidup yang sehat. Misalnya:

Baca juga: Orang Tua Lebih Berpeluang Alami Kesepian dan Isolasi Sosial, Bisa Picu Masalah Kesehatan Serius

- Olahraga

- Minum air putih yang cukup

ilustrasi konsumsi air putih
ilustrasi konsumsi air putih (health.grid.id)

- Istirahat yang cukup

Cara Atasi Hilang Nafsu Makan saat Sakit

Ketika seseorang sedang sakit dianjurkan untuk memperhatikan asupan makanan yang akan dikonsumsi.

Hal ini dilakukan supaya daya tahan tubuh pasien lekas membaik dan mencegah perburukan kondisi.

Baca juga: Apakah Penurunan Nafsu Makan pada Anak Karena Tumbuh Gigi Bisa Diatasi? Begini Penjelasan Dokter

Namun tak jarang, saat sakit justru nafsu makan tidak ada.

3 dari 4 halaman

Akhirnya asupan nutrisi yang diterima oleh tubuh terbatas.

ilustrasi pasien covid mengonsumsi makanan bergizi
ilustrasi pasien covid mengonsumsi makanan bergizi (palu.tribunnews.com)

Mengantisipasi hal tersebut, Marya memberikan tipsnya.

Menurutnya ketika kehilangan nafsu makan saat sedang sakit, maka bisa memperhatikan tekstur makanan yang akan dikonsumsi.

Bila biasanya makan dengan tekstur yang keras, maka ia menganjurkan untuk mengganti menjadi makanan dengan tekstur yang lunak atau dalam bentuk yang lebih cair.

Baca juga: Buah dan Sejumlah Makanan Berikut Punya Efek Antiinflamasi, Cocok untuk Ringankan Gejala Peradangan

Selain memperhatikan tekstur, juga penting mencermati suhu makanan.

"Kalau memang ada kecenderungan suka yang hangat silahkan, bila lebih suka dingin silahkan," ucap Marya.

Bila kondisi nafsu makan yang hilang tersebut berlangsung lama, maka segera berkonsultasi dengan dokter.

ilustrasi konsultasi dengan dokter
ilustrasi konsultasi dengan dokter (pixabay.com)

Dokter akan memberikan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nafsu makan yang hilang namun nutrisi tetap terpenuhi.

"Cepat-cepat hubungi dokter, supaya dokter bisa tahu pengganti apa yang harus dimasukkan."

"Apakah cukup dengan yang cair, harus pasang selang, lewat infus."

4 dari 4 halaman

"Ini biar dokternya yang mikirin sesuai dengan kondisi pasien," paparnya.

Baca juga: Waspada Alergi Protein Susu Sapi Bisa Sebabkan Gizi Buruk, Dokter Ungkap Penanganan yang Tepat

Selanjutnya, bila nafsu makan kembali pulih, maka perlu mengonsumsi makanan dengan prinsip gizi seimbang.

Memenuhi Asupan Nutrisi

Memperhatikan asupan nutrisi harus dilakukan oleh setiap orang.

Bukan hanya diperhatikan saat sakit saja, melainkan juga harus dicermati setiap hari.

Jangan sampai ketika sedang sakit, justru baru sadar akan asupan makanan yang akan dikonsumsi.

Ilustrasi kebutuhan gizi l
Ilustrasi kebutuhan gizi  (Tribunnews.com)

Dasar asupan nutrisi yang harus dipenuhi mengacu pada prinisp gizi seimbang.

"Gizi seimbang harus lengkap, baik mikro maupun makronutrisi," terang Marya.

Lebih banyak orang mengetahui makronutrisi sebatas karbohidrat dan protein saja, padahal lemak juga termasuk bagian dari makronutrisi yang harus dipenuhi.

Baca juga: Konsumsi Gula Berlebih Bisa Picu Produksi Asam Lemak dan Sebabkan Peradangan Tubuh

Sehingga tidak perlu terlalu khawatir dengan lemak.

Hanya saja, perlu memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Sementara mikronutrisi disesuaikan dengan penyakit yang dialami oleh setiap orang.

Ilustrasi pasien yang terpapar covid
Ilustrasi pasien yang terpapar covid (health.grid.id)

Kebutuhan mikronutrisi pada orang dengan penyakit dan tanpa penyakit berbeda.

"Contohnya orang diabetes dengan tanpa diabetes berbeda nutrisinya."

"Orang diabetes dengan masalah jantung, ginjal, itu juga berbeda nutrisinya," jelas Marya.

Baca juga: Cegah Malnutrisi pada Anak Sebelum Memutuskan Menikah, Ini Anjuran dari Ahli Gizi

Bila sedang sakit, maka yang harus menjadi perhatian adalah daya tahan tubuh.

Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan melakukan pemenuhan nutrisi dengan tambahan protein.

Kendati demikian tidak bisa dipukul rata, pada pasien dengan gangguan ginjal, perlu memperhatikan apakah benar membutuhkan tambahan protein atau tidak.

Ilustrasi ginjal
Ilustrasi ginjal (health.grid.id)

Untuk memastikannya, jika sedang sakit, perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengatur makanan yang akan dikonsumsi.

Baca juga: Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Mulut Kering dan Bau Mulut, Berikut Ini Tips Ringankan Gejalanya

Penjelasan Dokter Spesialis Gizi Klinik, Marya Haryono ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas Tv, Senin(21/2/2020)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMakanan Cepat SajiIsolasi MandiriDokter Spesialis Gizi Klinikvirus coronaCovid-19Marya Haryono Papri Chaat
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved