Breaking News:

Konsumsi Gula Berlebih Bisa Picu Produksi Asam Lemak dan Sebabkan Peradangan Tubuh

Ketika tubuh mencerna asam lemak bebas ini, senyawa yang dihasilkan dapat memicu proses inflamasi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi konsumsi gula berlebih 

TRIBUNHEALTH.COM - Penelitian menyarankan bahwa diet dapat memiliki dampak signifikan pada peradangan di tubuh.

Beberapa makanan meningkatkan peradangan, sementara yang lain bisa menguranginya, dilansir TribuHealth.com dari Medical News Today.

Diet tinggi gula mungkin menjadi faktor kunci yang berkontribusi terhadap peradangan kronis.

Sebuah tinjauan ilmiah pada 2018 melaporkan bahwa beberapa penelitian telah menghubungkan konsumsi banyak gula dengan peradangan kronis, terutama minuman manis.

Orang dengan yang menonsumsi gula lebih tinggi memiliki lebih banyak penanda inflamasi dalam darah mereka, termasuk penanda yang disebut protein C-reaktif.

Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa orang yang mengurangi asupan minuman manis memiliki faktor peradangan yang lebih rendah dalam darah mereka.

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Mengulas Kerusakan Gusi Akibat Penggunaan Tusuk Gigi yang Salah

Baca juga: dr. Mustopa : Konsumsi Karbohidrat Lain dan Nasi yang Berlebih Meningkatkan Kadar Gula Darah

Ilustrasi konsumsi gula berlebih
Ilustrasi konsumsi gula berlebih (Pixabay)

Temuan ini mendukung teori bahwa konsumsi gula dapat menyebabkan peradangan.

Para peneliti telah mencoba untuk menentukan bagaimana gula menyebabkan peradangan.

Gula merangsang produksi asam lemak bebas di hati.

Ketika tubuh mencerna asam lemak bebas ini, senyawa yang dihasilkan dapat memicu proses inflamasi.

2 dari 3 halaman

Apakah semua gula sama?

Berbagai jenis gula dapat berkontribusi lebih atau kurang untuk peradangan.

Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa fruktosa dapat menyebabkan lebih banyak peradangan daripada glukosa.

Namun, tinjauan sistematis tidak menemukan perbedaan peradangan dari fruktosa dan glukosa, jadi diperlukan lebih banyak penelitian.

Juga, para peneliti tidak melihat perbedaan faktor inflamasi antara kelompok yang mengonsumsi sirup jagung fruktosa tinggi vs sukrosa.

Ukuran sampelnya kecil, dan kualitas penelitiannya rendah, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Gejala peradangan kronis

Ilustrasi gula
Ilustrasi gula (Pixabay.com)

Baca juga: Stres Bisa Berdampak pada Kondisi Fisik, Gula Darah Rawan Meningkat

Baca juga: Tak Cuma Kerusakan Gigi, Konsumsi Gula Berlebih juga Bisa Picu Sederet Kondisi Lain, Termasuk kanker

Orang dapat mengembangkan tanda dan gejala umum berikut dari peradangan kronis:

  • depresi, kecemasan, dan gangguan mood lainnya
  • sakit badan
  • kelelahan konstan dan insomnia
  • sembelit, diare, refluks asam, dan masalah pencernaan lainnya
  • penambahan berat badan
  • infeksi yang sering terjadi.

Orang dengan peradangan kronis mungkin memiliki peningkatan risiko diabetes, depresi, dan demensia.

Peradangan kronis pada orang dewasa yang lebih tua mungkin juga memiliki hubungan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

3 dari 3 halaman

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgula berlebihasam lemakPeradanganinflamasiMedical News Today
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved