TRIBUNHEALTH.COM - Hemofilia merupakan kelainan pendarahan yang termasuk kondisi bawaan.
Kondisi ini memicu memar yang berlebihan, mimisan, dan pada kasus yang parah bisa menyebabkan pendarahan spontan.
Kondisi ini biasanya lebih banyak terjadi pada laki-laki, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, Senin (7/3/2022).
Pasalnya mutasi gen yang membawa kondisi ini terjadi pada kromosom X, dan laki-laki hanya memiliki satu salinannya.
Gejala hemofilia
Baca juga: Apakah Anak dengan Hemofilia Bisa Beraktivitas Normal? Simak Penjalasan dr. Novie
Baca juga: dr. Novie: Kerusakan Gen pada Penderita Hemofilia Bisa karena Diturunkan atau Terjadi Mutasi Spontan
Tanda-tanda hemofilia yang umum termasuk:
- memar
- hematoma, yaitu ketika ada perdarahan ke dalam otot atau jaringan lunak
- pendarahan dari mulut dan gusi
- keluar darah setelah sunat
- darah dalam tinja
- darah dalam urin
- mimisan yang sering dan sulit dihentikan
- pendarahan setelah vaksinasi atau suntikan lainnya
- pendarahan ke dalam persendian
Tingkat keparahan pengaruhi gejala yang muncul
Baca juga: Dokter Sebut Penyakit Hemofilia Bisa Sebabkan Sendi Mengalami Kerusakan hingga Kualitas Hidup Turun
Baca juga: Hemofilia Bisa Terjadi karena Adanya Faktor Keturunan, Berikut Penjelaskan Dokter
Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka, tingkat keparahan hemofilia juga dapat memengaruhi gejala.
Dalam kasus ringan, seseorang kemungkinan besar akan mengalami:
- mimisan spontan
- pendarahan dari mulut atau gusi
- mudah memar atau hematoma
- pendarahan berlebihan setelah prosedur atau cedera gigi atau bedah lainnya
Gejala untuk orang yang hidup dengan bentuk ringan mungkin tidak muncul sampai dewasa.
Dalam kasus hemofilia sedang, seseorang mungkin mengalami:
- mudah dan memar berlebihan
- pendarahan berlebihan setelah operasi atau trauma
Dokter sering dapat mendiagnosis kasus sedang pada saat orang tersebut berusia 5 atau 6 tahun.
Baca juga: Mengenal Hemofilia, Kelainan pada Darah yang Tidak Dapat Membeku Secara Normal
Baca juga: Dokter Jelaskan Pemberian Faktor 8 dan Faktor 9 pada Penderita Hemofilia
Pada kasus hemofilia yang parah, seseorang mungkin mengalami pendarahan spontan, seringkali pada otot atau persendian.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
Tanpa pengobatan, hemofilia parah dapat mengakibatkan radang sendi pada bagian yang terkena.
Dokter sering dapat mendiagnosis kasus yang parah ketika orang tersebut masih bayi.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)