TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Novie Amelia Chozie, berbicara mengenai perawatan hemofilia dalam program Ayo Sehat Kompas TV.
Menurutnya, perawatan hemofilia bisa berbeda, bergantung jenisnya.
"Kalau hemofilia A, kita berikan faktor 8. Kalau hemofilia B, kita berikan faktor 9," jelasnya, dikutip TribunHealth.com.
dr. Novie Amelia Chozie menjelaskan faktor 8 dan faktor 9 akan disuntik ke intravena.
"Jadi masuk pembuluh darah."
"Idealnya kalau di negara tanpa keterbatasan finansial, harusnya dikasih sejak dia mengalami pendarahan pertama."
Baca juga: Dokter Sebut Penyakit Hemofilia Bisa Sebabkan Sendi Mengalami Kerusakan hingga Kualitas Hidup Turun

"Itu langsung dikasih, dan secara rutin," paparnya.
Kendati demikian, jika bermasalah dengan harga, maka cukup diberikan ketika terjadi pendarahan saja.
"Jadi kita berikan kalau diperlukan aja."
"Kalau ada pendarahan, ada bengkak, baru dikasih."
Dalam forum yang sama, dr. Novie Amelia Chozie menjelaskan kasus hemofilia di Indonesia.
"Saat ini ada sekitar 2700 pasien dengan hemofilia yang sudah tercatat di Indonesia Hemophilia Society," paparnya.
Baca juga: Waspada, Penyakit Hemofilia Dapat Sebabkan Syok Hipovolemik, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

Kendati demikian, ada kemungkinan underdiagnosis di tanah air.
Dia menyebut, secara statistik seharusnya ada sekitar 25 ribu penderita hemofilia.
"Padahal harusnya, kalau berdasarkan perhitungan statistik, dengan penduduk 260 juta-an, harusnya ada sekitar 25 ribu," tandasnya.
"Jadi memang di Indonesia ini kita masih menghadapi masalah underdiagnosis untuk hemofilia ini."
"Masih banyak yang belum paham."
"Pemeriksaannya juga belum tersedia di semua rumah sakit."
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)