TRIBUNHEALTH.COM - Hemofilia merupakan kelainan penyakit langka pada darah.
Dimana darah tidak dapat menggumpal atau membeku secara normal.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Novie Amelia Chozie dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT tentang gejala hemofilia.
Hemofilia disebabkan oleh mutasi genetik yang menyebabkan darah kekurangan protein untuk membentuk faktor pembekuan.
Baca juga: Dokter Kecantikan Jelaskan Perbedaan Botox dan Tanam Benang, Simak Ulasannya
Baca juga: Dokter Spesialis Gigi Tegaskan Ibu Hamil Harus Lebih Sering Konsumsi Air Putih dan Berkumur
Umumnya seseorang yang mengalami luka dan mengeluarkan darah tubuh akan mengumpulkan sel-sel darah membentuk gumpalan agar dapat menghentikan pendarahan.
Namun pendarahan pada penderita hemofilia menjadi lebih sulit berhenti atau berlangsung lebih lama.
Adapun beberapa gejala dan tanda yang akan muncul pada penderita hemofilia.

Lantas apa saja gejalanya?
1. Pendarahan pada luka, gusi, hidung atau mimisan yang sulit berhenti
2. Ditemukannya darah pada urin dan feses
3. Mudah mengalami memar
4. Pendarahan pada sendi yang diikuti dengan nyeri dan bengkak pada sendi siku dan lutut
Hemofilia termasuk ke dalam penyakit yang layak untuk diwaspadai.
Pasalnya ada banyak komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit ini.
Jika pendarahan terus terjadi, hemofilia dapat menyebabkan syok hipovolemik.
Yaitu kegagalan fungsi organ akibat kehilangan darah dalam jumlah yang banyak.
Selain itu komplikasi lain yang bisa terjadi saat mengalami hemofilia adalah pendarahan di otot, sendi, saluran cerna, dan organ lainnya.
Baca juga: Dokter Gigi Sebut Tindakan Anestesi Tidak Boleh Diberikan pada Ibu Hamil, Ini Dampak Negatifnya
Baca juga: Dokter Sebut Infeksi Jaringan Lunak Rongga Mulut Dapat Sebabkan Kelahiran Prematur dan BB Rendah
Hemofilia adalah suatu kelainan pendarahan.
Terjadi akibat kekurangan faktor-faktor pembekuan.
Hemofilia terdiri dari 2 jenis.
Pertama, tipe A yaitu kekurangan faktor 8.
Serta tipe B, dimana kekurangan faktor 9.
Apabila kekurangan faktor pembekuan darah, darahnya menjadi tidak bisa membeku.
Penderita hemofilia yang mengalami pendarahan akan menjadi sulit diatasi.
Bahkan bisa mengancam jiwa.
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Novie Amelia Chozie dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 26 April 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.