TRIBUNHEALTH.COM - Apabila saat hamil mengalami mual, maka baiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan yang selama ini menangani.
Akan tetapi terkait kebersihan rongga mulut penting sekali diperhatikan.
Karena apabila saat mengandung sering mual, muntah, apalagi tidak menjaga kebersihan rongga mulut kita maka bisa memicu gangguan-gangguan baik pada jaringan keras gigi maupun jaringan lunak gigi.
Misalkan beberapa kasus kehamilan dimana asam lambung meningkat dan tidak dikonsultasikan pada dokter kandungan dan dibiarkan begitu saja.
Dilansir oleh Tribunhealth.com hal ini dijelaskan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Sapa Dokter tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.
Baca juga: Dokter Sebut Perubahan Hormon saat Hamil Memengaruhi Kesehatan Rongga Mulut
Baca juga: Dokter Ingatkan Melakukan Pencegahan Penyakit Diabetes sejak Dini Agar Mengurangi Risiko Terjangkit
Apabila sang ibu yang sedang mengandung tidak menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, tidak rajin berkumur, tidak rajin konsumsi air putih.
Maka kadar keasaman rongga mulutnya menjadi meningkat bisa memicu kejadian rusaknya jaringan keras gigi.

drg. Anastasia menyarankan untuk mengkonsultasikan ke dokter kandungan yang mendampingi ibu untuk bisa diberikan solusi yang tepat terkait kehamilannya.
Kemudian yang kedua terkait kesehatan gigi dan mulut dianjurkan untuk melakukan pembersihan lebih intensif.
Karena kondisi infeksi atau peradangan yang mudah berlangsung dan kondisi keasaman dalam rongga mulut bisa memicu anomali lain.
Dimana bisa berpengaruh pada kesehatan dan keutuhan gigi dan mulut.
Hal lain lagi selain gingivitis, faktor risiko lain atau kejadian yang bisa dialami apabila ibu kurang memerhatikan kesehatan rongga mulutnya adalah kejadian bayi lahir prematur dengan berat badan lahir yang rendah.
Kasus ini belum semua memahaminya.
Tetapi ini terjadi terkait dengan kasus infeksi yang dialami oleh ibu yang sedang mengandung yang bisa memicu kejadian kelahiran prematur dengan berat badan yang rendah.
Pada tahun 2003 dilaporkan di Indonesia, kasus yang ditemukan adalah 90 kejadian kelahiran bayi dengan berat badan rendah dari setiap 1.000 kelahiran.
Artinya sekitar 9%.
Baca juga: Ketahui Gejala dan Pilar Penatalaksanaan Penderita Diabetes, Simak Penjelasan dr. Mustopa, Sp.PD
Baca juga: Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua
Berat badan rendah ini pemicunya tidak hanya mengenai infeksi.
Ada kejadian kehamilan sebelum waktunya.
Kehamilan berisiko dibawah 17 tahun.
Kehamilan diatas 30 atau 40 tahun.
Kemudian faktor pernikahan beda etnis juga dilaporkan memicu kejadian anomali.
Kejadian pada mereka yang kebetulan status ekonominya sedikit rendah.
Dan pada mereka yang pada fase mengandung tidak rutin merawat kesehatannya pada dokter kandungan.
Kemudian kejadian adanya riwayat pemakaian alkohol dan merokok.
Selain itu, bagi mereka yang mengalami kasus hipertensi dan diabetes melitus.
Serta bagi mereka yang hamil bayi kembar dan memiliki kasus infeksi.
Kasus infeksi menjadi salah satu pemicu kejadian kelahiran bayi dengan berat badan rendah, diantaranya juga terkait kasus infeksi yang pemicunya adalah infeksi rongga mulut dari ibu yang sedang mengandung.
Infeksi ini bisa diakibatkan oleh infeksi-infeksi yang ada pada jaringan lunak rongga mulut maupun pada gigi.
Ketika terjadi proses infeksi, produk bakteri berupa endotoksin dari bakteri gram negatif bisa menstimulasi produksi sitokin.
Sitokin bisa mencapai peredaran darah.
Bisa melewati membran plasenta.
Hingga pada akhirnya masuk ke dalam cairan amnion.

Kondisi ini bisa menstimulasi protesa yang dalam prosesnya bisa memicu kejadian kontraksi uterin yang memicu kejadian prematur.
Dan dapat memicu kejadian kelahiran prematur.
Itulah mengapa para ibu yang sedang mengandung sangat disarankan untuk ke dokter gigi.
Karena infeksi yang terjadi pada ibu hamil juga bisa dipicu oleh infeksi yang terjadi atau berlangsung pada rongga mulut dari si ibu.
Terkait kesehatan gigi maupun jaringan pendukung gigi maupun jaringan lunak lainnya, dokter gigi menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi rutin.
Baca juga: Beragam Variasi Penyakit Kulit, Akan Berdampak Serius jika Tidak Segera Diobati
Baca juga: Dokter Membagikan Tips Perawatan yang Tepat Agar Gigi Sehat hingga Usia Lanjut
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Sapa Dokter edisi 19 Februari 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.