lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari penderita diabetes.
Biasanya pasien yang datang ke dokter dan melakukan pemeriksaan gejalanya sudah sampai komplikasi.
Pasien yang masih dalam tahap awal biasanya tidak merasakan gejala jika dia mengalami diabetes.
Dilansir oleh Tribunhealth.com hal ini dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Juni 2021 tentang gejala dan pilar penatalaksanaan pasien diabetes.
Baca juga: Apakah Aman Jika Saya Berikan MPASI Instan yang Ada di Supermarket? Begini Jawaban Ahli Gizi
Baca juga: Dok, Apakah Usia Ibu Hamil Dapat Menjadi Faktor Risiko Kelainan Down Syndrome pada Anak?
Biasanya gejala awal pasien diabetes disebut dengan trias klasik.
Di mana yang pertama pasien selalu merasa lapar.
Kedua, pasien sering merasa kehausan.
Yang ketiga pasien sering kencing terutama pada saat malam hari kencingnya bisa lebih dari 3 hingga 4 kali.
Ketiga gejala ini biasanya akan muncul secara bersamaan.
Pasien sering kecing, merasa lapar, dan sering merasa haus.
Berikutnya pasien mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab atau apapun.
Bisa jadi dalam 1 bulan berat badannya turun hingga 3 sampai 5 kg.
Kondisi tersebut perlu di waspadai.
Biasanya pasien tidak sadar mengalami gejala utama tersebut.
Gejala lain yang dialami adalah komplikasi.
Terjadinya komplikasi biasanya jika sudah sampai pandangan mata menjadi kabur, tangan dan kaki sering merasa kesemutan, atau terasa kebas.
Selain itu juga bisa merasa gatal-gatal disertai keluhan-keluhan lain.
Seperti nyeri perut hingga keluhan komplikasi biasanya juga akan muncul.
Hal yang harus diwaspadai yakni gejala dan penurunan berat badannya.
Mengatasi pasien yang sudah terdiagnosis diabetes memang ada beberapa tata cara yang harus dilakukan.
Sebenernya ada beberapa pilar yang sering disebutkan.
Dimana terdapat 4 pilar dalam penatalaksanaan diabetes.
Baca juga: Bolehkah Bleaching Gigi Meskipun Masih Pakai Kawat Gigi, Dok?
Baca juga: Alur Khusus Konsultasi yang Direkomendasikan bagi Penderita Kanker Paru di Masa New Normal
Pertama adalah mengatur pola makan atau terapi nutrisi.
Pola makan atau pola nutrisi menjadi faktor utama pada pasien diabetes.
Dengan menjaga pola makan secara teratur, mengurangi ataupun menjaga konsumsi karbohidrat atau makanan yang terlalu manis.
Terutama makanan yang berminyak dan berkolesterol tinggi, serta makanan yang kurang serat.
Dokter menganjurkan untuk lebih banyak lagi konsumsi serat.
Mengurangi kadar karbohidart.
Serta makanan yang terlalu manis.
Kemudian yang selanjutnya adalah mengatur aktivitas fisik ataupun berolahraga.
Hal ini sangat penting diperhatikan.
Karena banyak sekali pasien yang kurang aktivitas fisik.
Sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme dalam tubuh.
Ketika berolahraga atau aktivitas fisik akan meningkatkan sel-sel pada pankreas sehingga mengakibatkan sensitifitas insulin meningkat.
Itulah fungsi dari olahraga yang sebenarnya.
Ketiga yakni penata laksanaan obat ataupun pemberian terapi baik obat minum ataupun obat terapi pemberian insulin dari dokter.
Dimana dokter yang akan menentukan.
Apakah pasien akan diberikan obat minum atau obat suntikan.
Keempat yakni tata laksana edukasi.
Baca juga: Beragam Variasi Penyakit Kulit, Akan Berdampak Serius jika Tidak Segera Diobati
Baca juga: Dokter Membagikan Tips Perawatan yang Tepat Agar Gigi Sehat hingga Usia Lanjut
Pada pasien dengan diabetes harus dilakukan edukasi yang baik.
Edukasi yang baik ini meliputi dari pola makan, pola aktivitas, menjaga gaya hidup yang baik, serta olahraga.
Selain itu juga harus rutin konsumsi obat.
Konsumsi obat dan pemberian insulin diperlukannya edukasi kepada penderita diabetes.
Hal ini dikarenakan diabetes sebenarnya tidak bisa sembuh.
Akan tetapi dapat diringankan dengan obat atau dosis yang tepat dari dokter.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
