TRIBUNHEALTH.COM - Kulit yang halus, kencang dan sehat merupakan impian bagi semua wanita.
Tidak sedikit kaum hawa yang rela menghabiskan waktu dan uang melakukan berbagai perawatan demi mendapatkan hal tersebut.
Salah satu perawatan wajah yang sering dilakukan adalah facial, salah satunya yakni vampire facial.
Vampire facial merupakan sebutan lain untuk terapi Platelet-Rich Plasma (PRP).
Saat ini vampire facial sangat tren dalam dunia kecantikan.
Baca juga: dr. Zulfa Oktanida Syarif Jelaskan Penanganan untuk Pengidap Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Hal ini disampaikan oleh Aesthetic Doctor, dr. Pratidona Anasika yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Sapa Dokter Kecantikan edisi 23 Februari 2022.
Namun ada beberapa orang yang mengkhawatirkan beberapa kondisi kesehatan tertentu apabila dilakukan vampire facial.
Misalnya seperti seseorang yang menderita diabetes hingga pasien yang baru dinyatakan sembuh Covid-19.
Baca juga: Kesehatan Sistem Reproduksi Terganggu Akibat Terlalu Sering Konsumsi Ayam Negeri, Ketahui Alasannya
Namun dr. Dona mengimbau untuk tidak perlu khawatir, justru ia menyarankan pasien untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan.
Menurutnya, sebelum melakukan tindakan perawatan akan dilakukan screening terlebih dahulu mengingat tindakan ini akan menimbulkan perlukaan akibat plasma pasien yang disuntikan ke area wajah.
Sama halnya dengan pasien yang baru dinyatakan sembuh dari Covid-19, dr. Dona mengatakan jika dokter akan melakukan screening salah satunya yakni tes swab.
"Karena untuk pasca Covid-19 itupun kalau misalnya dia keluhan atau apa ya bukan hanya untuk ke pasiennya, tapi juga untuk operator yang mengerjakannya kan juga tidak boleh yaa misalkan ia tidak di tes lagi," imbuhnya.
Dokter imbau untuk memastikan kondisi negatif dengan tes PCR, kemudian memastikan tidak terdapat keluhan sakit," tambahnya.
Hal ini lantaran kualitas darah pasca Covid-19 biasanya lebih kental.
Menurut dr. Dona, virus Covid-19 membuat darah menjadi lebih kental.
Baca juga: Organ Reproduksi yang Tak Berkembang dengan Baik Bisa Mengganggu Proses Reproduksi Saat Dewasa
"Jadi kaya ada pengentalan darah yang memang ada proses koagulan disitu, jadi minumnya harus lebih banyak kemudian nanti di screening ulang aja," terangnya.
Dokter mengatakan untuk tidak ragu berbicara sejujurnya kepada dokter yang melakukan amnanesa.
Hal ini merupakan upaya untuk saling menjaga kesehatan pasien maupun operator yang memberikan tindakan.
Biasanya jika ada yang perlu diperhatikan, dokter akan memberi tahu.
Baca juga: drg. Erni Marliana Sebut Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Mengurangi Keparahan Kondisi Sariawan
Penjelasan Aesthetic Doctor, dr. Pratidona Anasika dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Sapa Dokter Kecantikan edisi 23 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.