TRIBUNHEALTH.COM - Berdasarkan penuturan drg. Erni, sariawan dibagi menjadi tiga kategori.
Salah satunya adalah jenis recurrent aphthous stomatitis dimana hingga kini belum pernah ada laporan perubahan menjadi ke keganasan.
Dokter membenarkan jika terjadinya sariawan biasanya akan menurun ke anaknya.
Baca juga: Pahami Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mampu Merusak Kondisi Skin Barrier
Ada suatu penelitian yang menyebutkan bahwa jika seorang anak memiliki orang tua yang salah satunya atau keduanya menderita recurrent aphthous stomatitis, maka anak tersebut memiliki risiko mengalami recurrent aphthous stomatitis sebanyak 50%.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.
Apabila ada anak kembar yang mengalami recurrent aphthous stomatitis, maka kembar identiknya juga 50% memiliki kemiripan atau sampai 70% berpeluang mengalami penyakit recurrent aphthous stomatitis yang sama.
Secara spesifik untuk menangani recurrent aphthous stomatitis, dokter menyebutkan jika belum ada atau dokter belum mengetahui penyebabnya.
Baca juga: Waspada, Ispa dapat Menimbulkan Peradangan pada Saluran Pernapasan
Jadi memang faktor utama sebagai ilmuwan perlu mengetahui kenapa sariawan ini terjadi agar bisa dihindari penyebabnya.
Dalam hal ini karena ada beberapa dugaan, misalnya ada yang menduga recurrent aphthous stomatitis itu muncul karena defisiensi nutrisi terutama zat besi.
Maka dari itu untuk perempuan setiap menjelang menstruasi bisa diantisipasi dengan mengkonsumsi suplemen tambahan untuk zat besi.

Demikian juga untuk memperkuat lapisan epitelium, seseorang bisa mengkonsumsi suplemen vitamin A maupun vitamin C.
Akan tetapi hal ini tidak pasti menghilangkan sariawan tersebut secara permanen.
Namun setidaknya kita berharap bisa mengurangi keparahan dari sariawan tersebut.
Baca juga: Kerap Diabaikan Kesehatannya, Skin Barrier Memiliki Fungsi Penting. Simak Penjelasan dr. Agung
"Jadi kalo tadinya sariawannya muncul misalnya 1 cm setiap kali muncul, itukan sakit amat ya," imbuhnya.
"Tapi kalo ada pemberian suplemen seperti ini mudah-mudahan bisa berkurang menjadi 1 mm, jadi sembuhnya bisa cepat kemudian pasien juga tidak mengalami sakit yang berlebihan," lanjutnya.

Baca juga: Kebiasaan Buruk Menentukan Pemakaian Kawat Gigi Berdasarkan Jenisnya? Begini Ulasan Dokter
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.