Breaking News:

Kebiasaan Buruk Menentukan Pemakaian Kawat Gigi Berdasarkan Jenisnya? Begini Ulasan Dokter

Tidak semua orang memiliki susunan gigi yang rapi. Banyak yang melakukan perawatan ortodonti atau penggunaan kawat gigi untuk mengatasinya.

pop.grid.id
ilustrasi seseorang yang menggunakan behel 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya tidak semua orang memiliki susunan gigi yang rapi.

Sehingga banyak masyarakat yang mengupayakan perawatan gigi untuk mengatasi permasalahan susunan gigi tersebut.

Kawat gigi digunakan untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak rata dan posisi rahang tidak benar.

Penggunaan kawat gigi bisa dilakukan mulai usia anak dan remaja.

Karena pada usia anak dan remaja sering terjadi susunan gigi yang tidak rapi.

Penggunaan kawat gigi sebenarnya tidak mengenal batasan usia tertentu.

Perlu diketahui bahwa kita tidak bisa asal saja untuk pemasangan kawat gigi tanpa konsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu.

ilustrasi seseorang yang menggunakan behel
ilustrasi seseorang yang menggunakan behel (pop.grid.id)

Baca juga: Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 Rendah, Luhut Pastikan Faskes Siap Dukung Presidensi G20

Sebenarnya fungsi kawat gigi untuk merapikan atau estetika, dengan kawat gigi juga dapat berfungsi untuk memperbaiki pengunyahan (mastikasi) dan memperbaiki fungsi bicara (fonasi).

Berdasarkan penggunaan ada 2 yaitu kawat gigi cekat (fix) dan kawat gigi lepasan (removable)

Tidak ada kondisi yang menentukan penggunaan kawat gigi berdasarkan jenisnya, kecuali pada kondisi khusus seperti ada bad habit (kebiasaan2 buruk)

2 dari 3 halaman

Adakah kebiasaan buruk yang menentukan pemakaian kawat gigi berdasarkan jenisnya?

Berikut adalah penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP. seorang dokter gigi.

Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP merupakan dokter gigi di Rumah Sakit Undata, Jl. RE. Martadinata Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Ketahui Jenis Tumbuhan yang Bisa Dimanfaatkan untuk Membersihkan Gigi menurut drg. Anastasia Ririen

Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Gigi di UNHAS pada 2005.

Pada tahun 2007, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menyelesaikan program profesi Kedokteran Gigi di UNHAS.

Tak hanya sampai di situ, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP melanjutkan pendidikan S2 dengan jurusan Administrasi Publik di UNTAD pada tahun 2016-2018.

Setelah menyelesaikan pendidikan S2, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP melanjutkan pendidikan S3 dengan jurusan Administrasi Publik di UNTAD pada tahun 2018-2021.

Selain praktik di Rumah Sakit Undata Kota Palu, Dr. drg. Munawir H. Usman membuka klinik di Apotek Amanda, Jl. Jati Baru, Kota Palu.

Sebagai dokter gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP aktif dalam berbagai penelitian.

Baca juga: Berhenti Gigit Jari Jika Tidak Ingin Posisi Gigi Berubah, Ini Penjelasan Dokter

Tak hanya itu, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP juga kerap mengikuti berbagai pelatihan dan seminar.

3 dari 3 halaman

Sebelum bekerja di Rumah Sakit Undata Kota Palu, ia juga sempat bekerja di Puskesmas Parabu pada tahun 2010-2016.

Selain itu, ia juga pernah menjadi Direktur di RSUD Pasangkayu pada tahun 2016-2018.

Profil lengkap Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP bisa dilihat disini.

Pertanyaan:

Adakah kebiasaan buruk yang menentukan pemakaian kawat gigi berdasarkan jenisnya?

Anggra, Solo

Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menjawab:

Ada, kebiasaan buruk tersebut misalnya bruxisme dianjurkan untuk tidak menggunakan yang removable atau keadaan Oral Hygiene yang buruk tidak cocok yang fix.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKawat GigiBehel Gigijenis behelDr. drg. Munawir H. Usman SKG. MAP
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved