Breaking News:

Penderita PPOK Tetap Bisa Olahraga, Dokter Jelaskan Bisa Bantu Ringankan Gejala

Sebelum melakukan olahraga, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis dan intensitasnya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi pemeriksaan PPOK 

TRIBUNHEALTH.COM - Orang yang mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) memang akan mengalami kesulitan saat olahraga.

Namun apakah hal ini berarti mereka tak bisa olahraga sama sekali?

Spesialis pengobatan perawatan kritis, ahli paru, dan direktur medis ICU di Pusat Medis Providence Cedars-Sinai Tarzana, CA, Dr. Shahryar Yadegar, membantah hal ini.

“Tanpa bimbingan yang tepat, pasien dengan COPD mungkin mengalami kesulitan menyelesaikan latihan fisik,” katanya, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, Sabtu (26/2/2022).

Namun, dia juga menjelaskan bahwa dokter dapat merekomendasikan orang dengan PPOK untuk melakukan olahraga.

Pasalnya olahraga dapat membantu meningkatkan kapasitas pernapasan dan memperbaiki gejala harian mereka.

Baca juga: dr. Hermawan Jelaskan Pengobatan Penderita PPOK untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

Baca juga: 4 Mitos PPOK, Benarkah Tak Hanya Terjadi Perokok dan Bisa Disertai Penyakit Lain?

Ilustrasi olahraga untuk PPOK
Ilustrasi olahraga untuk PPOK (Pixabay)

“Program rehabilitasi paru biasanya menawarkan teknik pernapasan terpandu dalam hubungannya dengan latihan fisik untuk memaksimalkan hasil pasien yang lebih baik,” lanjutnya.

Hal senada jua disampaikan oleh Dr. Neil Schachter, profesor kedokteran paru, perawatan kritis, kedokteran lingkungan, dan kesehatan masyarakat di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York.

Singkatnya, Dr. Schachter mengatakan bahwa “olahraga adalah terapi untuk PPOK, mengurangi jumlah eksaserbasi dan meningkatkan kualitas hidup.”

“Anda mungkin merasa tidak aman atau bahkan tidak mungkin untuk berolahraga, tetapi jumlah dan jenis olahraga yang tepat memiliki banyak manfaat."

"Pastikan untuk bertanya kepada dokter Anda sebelum Anda memulai atau membuat perubahan pada rutinitas olahraga Anda,” katanya.

2 dari 3 halaman

PPOK dan penyebabnya

Ilustrasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Ilustrasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) (tribunnewswiki.com)

Baca juga: PPOK pada Perokok Aktif Memiliki Dampak Rasa Sesak Terus Menerus

Baca juga: dr. Renan Hermawan, Sp.P: Emfisema dan Bronkitis Kronis Bisa Berkembang Menjadi PPOK

Penyakit Paru Obstruktif Kronik merupakan nama sekelompok kondisi paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas.

PPOK termasuk emfisema dan bronkitis kronis, dilansir laman resmi NHS Inggris.

Emfisema adalah kondisi kerusakan pada kantung udara paru-paru, sementara bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkus.

PPOK adalah kondisi yang umum, terutama pada orang yang berusia paruh baya yang merokok.

Masalah ini bisa memburuk dari waktu ke waktu.

Terkadang sampai membatasi aktivitas normal seseorang.

Namun PPOK bisa terkendali dengan perawatan yang tepat.

Penyabab

ilustrasi pemeriksaan paru paru
ilustrasi pemeriksaan paru paru (pixabay.com)

PPOK terjadi ketika paru-paru menjadi meradang, rusak dan menyempit.

3 dari 3 halaman

Penyebab utamanya adalah merokok, meskipun kondisi tersebut terkadang dapat menyerang orang yang tidak pernah merokok.

Semakin banyak merokok, dan semakin lama merokok, risiko mengalami PPOK juga makin meningkat.

Beberapa kasus PPOK disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap asap atau debu berbahaya.

Baca juga: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang Menjadi Ancaman bagi Perokok Aktif

Baca juga: Dokter Jelaskan Penyakit PPOK yang Bisa Terjadi Akibat Kebiasaan Merokok

Lainnya adalah hasil dari masalah genetik langka yang berarti paru-paru lebih rentan terhadap kerusakan.

Untuk menghindari dampak lebih lanjut, penting untuk segera melakukan perawatan.

Berikut ini beberapa gejala yang bisa dijadikan acuan untuk mengenali PPOK.

  • Meningkatkan sesak napas, terutama saat aktif
  • Batuk berdahak terus-menerus dengan dahak – beberapa orang mungkin menganggap ini hanya sebagai "batuk perokok"
  • Infeksi dada yang sering
  • Mengi terus-menerus

Tanpa pengobatan, gejala biasanya semakin memburuk.

Mungkin juga ada periode ketika mereka tiba-tiba menjadi lebih buruk, yang dikenal sebagai flare-up atau eksaserbasi.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPPOKpenyakit paru obstruktif kronis (PPOK)olahragapenjelasan dokterMedical News TodayDr. Shahryar Yadegar Sambo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved