TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis paru, dr Hermawan Setiyanto, berbicara mengenai penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Penyakit ini memiliki gejala umum berupa sesak napas.
Selain itu, munculnya lendir atau dahak juga mungkin terjadi.
Pada tahap tertentu, gangguan ini bisa membatasi aktivitas sehari-hari.
Dikutip TribunHealth.com, dr Hermawan mencontohkan napas yang mulai sesak ketika berjalan jauh atau naik tangga.
Penjelasan itu ia sampaikan ketika menanggapi pertanyaan pemirsa Kompas TV, @rioherlambang.
Baca juga: Apakah Dampak dari Virus Covid-19 Bisa Menyebabkan Gangguan Infeksi pada Paru-paru?
Baca juga: Apa Perbedaan Gejala Sesak Gangguan Paru Dengan Sesak Karena Asam Lambung?

Rio menyampaikan keluhan kesehatan ayahnya yang berusia 64 tahun.
Sang ayah kerap megalami batuk hampir setiap malam.
Tak jarang disertai napas pendek atau sesak napas yang sudah berlangsung kurang lebih satu bulan.
Sang ayah memang perokok berat, namun sudah mulai mengurangi intensitasnya.
Dari penuturan tersebut, dr Hermawan memperkirakan penyakit yang diderita adalah PPOK.
"Ini biasanya berhubungan dengan paparan polusi ya, atau gas-gas berbahaya," katanya.
Dia mencontohkan kebiasaan merokok, yang memang dilakukan ayah penanya.
Baca juga: Dok, Bagaimana Cara untuk Mengantisipasi Penularan Infeksi Paru-paru?
Baca juga: Apa Gejala Paru-paru Basah Dok? Waspada Sesak Napas

Selain itu, beraktivitas di tempat yang banyak partikel debu juga bisa menjadi penyebab.
Sebagai informasi, PPOK tidak mengenal waktu.
Artinya gejala bisa muncul kapan saja tak peduli malam atau siang hari.
Selain itu, PPOK termasuk penyakit yang bersifat progresif.
"Jadi semakin lama semakin sesak," tandas dr Herlambang.
Pasalnya, kondisi paru sudah mulai kaku dan tidak seperti semula.
Keparahan yang lebih lanjut bisa diantisipasi.
Sebagai langkah awal, penderita harus menghindari kebiasaan buruk dalam hidup.
"Merokoknya harus berhenti, yang pertama," tandasnya.
Kemudian, aspek-aspek lain akan diobati sesuai dengan gejalanya.
Misalnya, penggunaan obat pelega napas ketika mengeluhkan sesak, atau antibiotik jika memang disertai infeksi.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)