Breaking News:

Muncul Varian Covid-19 Omicron, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui

Berikut ini simak 6 hal yang penting untuk diketahui dari varian Covid-19 Omicron.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik.com
Ilustrasi melawan Covid-19-simak 6 hal yang penting untuk diketahui dari varian Covid-19 Omicron. 

TRIBUNHEALTH.COM - World Health Organization (WHO) telah menetapkan varian baru Covid-19, B.1.1.529 atau Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian pada 26 November 2021.

Keputusan ini didasarkan pada bukti yang diberikan kepada TAG-VE.

Bahwa Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya.

Misalnya, seberapa mudah menyebar atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

Baca juga: Penemu Varian Omicron Ungkap Gejala Jenis Ini Berbeda dari Covid-19 yang Lain, Tak Disertai Anosmia

TAG-VE adalah the advice of WHO’s Technical Advisory Group on Virus Evolution atau Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus.

WHO menjelaskan saat ini saat ini para peneliti di seluruh dunia sedang melakukan penelitian untuk lebih memahami seluk beluk varian Omicron.

Namun demikian, untuk saat ini, WHO memberikan pemaparan mengenai beberapa poin-poin penting terkait varian Omicron. Yakni:

Ilustrasi melindungi diri dari Covid-19
Ilustrasi melindungi diri dari Covid-19 (Freepik.com)

1. Penularan

WHO menyatakan hingga saat ini belum jelas apakah Omicron lebih menular.

Seperti lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta.

Baca juga: Pfizer dan Moderna Tengah Kembangkan Vaksin yang Targetkan Varian Covid-19, Termasuk Omicron

2 dari 4 halaman

"Jumlah orang yang di tes positif telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terkena varian ini."

"Tetapi studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya," kata WHO dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi covid19.go.id.

2. Tingkat keparahan penyakit

WHO menjelaskan belum dapat disimpulkan secara pasti apakah infeksi Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi dengan varian lain, termasuk Delta.

Berdasarkan data awal menunjukkan ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan.

Ilustrasi Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Ilustrasi Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. (Freepik.com)

Tetapi hal ini mungkin terjadi karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron.

Pasalnya, hingga saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.

Infeksi awal yang dilaporkan, terjadi di kalangan individu yang lebih muda cenderung memiliki penyakit yang lebih ringan.

Baca juga: Pandemi Belum Usai, Perlu Dukungan Semua Pihak untuk Cegah Penularan saat Libur Natal & Tahun Baru

Tetapi melihat tingkat keparahan varian Omicron akan memakan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu.

"Semua varian Covid-19, termasuk varian Delta yang dominan di seluruh dunia dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian."

3 dari 4 halaman

"Khususnya bagi orang-orang yang paling rentan, sehingga pencegahan selalu menjadi kunci," jelas WHO.

3. Efektivitas infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya

ilustrasi seseorang yang mengalami positif covid
ilustrasi seseorang yang mengalami positif covid (pixabay.com)

WHO mengungkapkan berdasarkan bukti awal menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron.

Yaitu orang yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 dapat terinfeksi lagi dengan lebih mudah dibandingkan dengan varian lainnya.

"Akan tetapi informasinya masih terbatas. Informasi lebih lanjut tentang hal ini akan diperbaharui dalam beberapa waktu mendatang," ungkapnya.

4. Efektivitas vaksin

ilustrasi vaksin covid-19
ilustrasi vaksin covid-19 (pixabay.com)

WHO bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengetahui dampak potensial dari varian Omicron pada tindakan pencegahan yang ada, termasuk vaksinasi.

WHO memandang vaksinasi Covid-19 tetap penting dan efektif untuk mengurangi penyakit parah dan kematian.

Termasuk melawan varian dominan yang beredar, Delta.

5. Efektivitas tes

Ilustrasi test Covid-19.
Ilustrasi test Covid-19. (Freepik.com)
4 dari 4 halaman

Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) digunakan untuk mendeteksi infeksi, termasuk infeksi Omicron.

Saat ini, studi untuk menentukan apakah ada dampak pada jenis tes lain, termasuk tes deteksi antigen cepat sedang berlangsung.

6. Efektivitas perawatan

WHO menyebut Kortikosteroid dan Interleukin-6 (IL6) Receptor Blocker masih efektif untuk menangani pasien Covid-19 yang parah.

Sementara itu, perawatan lainnya masih akan dikaji apakah masih efektif mengingat perubahan pada bagian virus dalam varian Omicron.

Oleh karena varian Omicron masih baru, maka WHO masih melakukan koordinasi dengan sejumlah peneliti di seluruh dunia untuk lebih mengetahui semua hal tentang Omicron.

Ilustrasi virus Covid-19
Ilustrasi virus Covid-19 (tribunnews.com)

"Studi saat ini sedang berlangsung termasuk penilaian tingkat penularan, tingkat keparahan infeksi juga gejala, kinerja vaksin dan tes diagnostik, serta efektivitas pengobatan," terang WHO.

Terakhir, WHO mengingatkan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19.

Baca juga: Masih Merasakan Gejala Meskipun Sudah Sembuh dari Covid-19? Berikut Ulasan dr. Edward Pandu Sp.P(K)

Yaitu dengan:

- Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain

- Memakai masker yang pas

- Membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi

Ilustrasi membuka jendela untuk kurangi penularan covid
Ilustrasi membuka jendela untuk kurangi penularan covid (Pixabay)

- Menghindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai

- Menjaga tangan agar tetap bersih

- Batuk atau bersin ke siku atau tisu yang tertekuk

- dan melakukan vaksinasi.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Punya Efek Samping Pembekuan Darah, Ilmuwan Telah Temukan Penyebabnya

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comvirus coronaCovid-19OmriconOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved