TRIBUNHEALTH.COM - Para ilmuwan telah mengindentifikasi berbagai penyebaran virus corona pada hewan.
Memang manusia adalah sumber penularan yang mungkin.
Namun bukan berarti virus tidak dapat berevolusi di antara hewan-hewan ini dan kemudian menyebar kembali ke manusia.
Jelas bahwa manusia dapat menginfeksi hewan, dilansir TribunHealth.com dari CNN, Kamis (17/11/2021).
Hewan peliharaan seperti kucing, hingga hewan kebun binatang seperti gorila dan macan tutul, dilaporkan pernah terinfeksi virus corona.
Bahkan kasus Covid-19 pada cerpelai telah menyebabkan pemusnahan massal hewan-hewan tersebut di peternakan.
Terbaru, virus ini juga menyebar di antara rusa.
Bagaimana virus menyebar di kalangan hewan liar?

Baca juga: Pakar Kesehatan Ungkap Mengapa Orang Menderita Diabetes setelah Terpapar Virus Corona
Baca juga: Kasus Covid-19 di Eropa Melonjak, WHO Sebut Kini Benua Biru Jadi Pusat Penularan Virus Corona
Ahli tak begitu heran jika rusa yang diternakkan akan tertular virus dari manusia.
Hewan-hewan itu berperilaku seperti kambing, memasukkan hidung basah mereka ke dalam saku, tangan, dan wajah pengunjung atau pengasuh saat mereka meminta makanan dan camilan.
Hal tersebut tentunya bisa berpotensi menularkan virus corona.
Namun bagaimana rusa liar bisa tertular?
"Jika seseorang mungkin menggigit apel dan melemparkannya atau bahkan jika saya bersin di tisu dan menjatuhkannya (telah berisiko menularkan)," spekulasi Dr Suresh Kuchipudi dari Laboratorium Diagnostik Hewan di Pennsylvania State University.
Dia membantu memimpin satu penelitian yang diterbitkan awal bulan ini yang menemukan sepertiga rusa yang mereka uji di Iowa antara September 2020 dan Januari 2021, terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Seseorang Bisa Negatif PCR meski Terpapar Virus Corona, Simak Penjelasan Ilmuwan Berikut Ini
Baca juga: Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Benarkah Virus Corona Tak Akan Pernah Hilang?
Spekulasi itu cukup bisa diterima.
Limbah telah ditemukan membawa virus, sehingga air yang tercemar mungkin menjadi sumber, tambahnya.
Atau bisa juga disebabkan orang yang meludah atau mencemari lingkungan dengan cara lain.
Rusa kemudian dapat menyebarkan virus satu sama lain.
"Perlu diingat ini adalah hewan yang sangat rentan dan meskipun Anda tidak tahu berapa banyak virus yang mereka butuhkan untuk terinfeksi," kata Kuchipudi kepada CNN.
"Ini menimbulkan pertanyaan mendesak -- kita tahu rusa secara efektif menularkan virus di antara mereka sendiri, dan kemudian kepada siapa mereka memberikannya?"
Mungkin juga spesies lain tertular virus dari manusia dan menginfeksi rusa.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi di negara kami sendiri dan kami perlu mencari tahu," kata Hon Ip dari Survei Geologi Amerika Serikat di Wisconsin.
Dua teori

Baca juga: Vaksin dan Virus Corona Sama-sama Sebabkan Komplikasi Neurologis Serius, Mana yang Lebih Berbahaya?
Baca juga: Meski Telah Divaksin, Seseorang Tetap Bisa Tertular Virus Corona, Profesor Jelaskan Penyebabnya
Meski terjadi pada hewan, infeksi ini sebenarnya tak bisa dibiarkan.
Dia menyebut efek 'bendungan'.
Artinya, meski virus sudah berhenti menginfeksi manusia karena telah divaksinasi, dia masih menyebar di kalangan hewan.
Pada akhirnya, virus tersebut dikhawatirkan bisa kembali menular pada manusia.
Ada dua pandangan mengenai hal ini.
Pertama adalah adaptasi yang stabil.
Saat menginfeksi spesies yang berbeda, virus akan berubah untuk beradaptasi lebih baik dengan spesies tersebut dan itu bisa membuatnya lebih atau kurang berbahaya bagi manusia.
Keuda, virus bisa melakukan rekombinasi.
Jika seekor hewan terinfeksi lebih dari satu virus corona sekaligus, kedua jenis tersebut dapat mencampur dan mencocokkan gen dan berpotensi menghasilkan varian baru.
"Rekombinasi adalah salah satu mekanisme utama evolusi virus corona," kata Ip.
Jadi, jika hewan sudah membawa varietas virus corona mereka sendiri, dan manusia kemudian menginfeksi mereka dengan jenis yang menyebabkan pandemi di antara manusia, ada potensi lahirnya spesies virus yang bisa melahirkan pandemi baru.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)