Breaking News:

Bolehkah Usia Anak-anak Melakukan Diet? Berikut Tanggapan Ahli Gizi, dr. Tan Shot Yen

dr. Tan menegaskan baik anak SD maupun anak di bawah usia 2 tahun, anak yang masih tumbuh kembang tidak boleh melakukan diet.

Freepik
Ilustrasi mengatur pola makan pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Bicara tentang anak-anak sudah pasti berbeda dengan orang dewasa.

Anak-anak merupakan makhluk yang sedang tumbuh kembang, sedangkan orang dewasa sudah tidak tumbuh kembang lagi.

Biacara mengenai berat badan, orang dewasa banyak yang memiliki berat berlebih dan ingin berat tersebut menjadi berat ideal sehingga banyak orang dewasa yang melakukan diet.

Namun tak hanya orang dewasa saja yang memiliki berat berlebih, usia anak-anak ternyata juga banyak yang memiliki berat badan berlebih.

Lalu apakah diet juga diperbolehkan pada usia anak-anak?

Dilansir TribunHealth.com, Dokter, Filsuf, Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribunnews program Malam Miggu Sehat.

Dalam penjelasanya, dr. Tan Shot Yen memberikan contoh mengenai kehidupan bayi pada usia di bawah 2 tahun yang dikenal dengan seribu hari pertama kehidupan.

Baca juga: Meskipun Diet, Mikronutrien Harus Tetap Terpenuhi, Begini Penjelasan dr. Tan Shot Yen

ilustrasi diet sehat
ilustrasi diet sehat (Kompas.com)

Pada seribu hari pertama kehidupan, 50 persen kalori bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun berasal dari lemak.

Sedangkan orang dewasa, 50 persen kalorinya berasal dari karbohidrat, karena orang dewasa aktif bergerak dan bekerja.

Ketika anak sedang tumbuh kembang, misalnya pada usia bayi 6 bulan sudah memiliki berat badan 8 kg, bayi tersebut sudah tergolong gemuk, namun harus tetap diberikan ASI oleh ibu.

2 dari 4 halaman

Menurut pandangan dr. Tan, bayi dengan usia dan berat badan seperti itu tidak membutuhkan diet, karena bayi tersebut sedang tumbuh kembang.

dr. Tan menyarankan kepada orangtua untuk lebih memperhatikan pola makan pada MPASI atau makanan pendamping ASI.

"Barangkali misalnya MPASI tidak boleh ada lemak tambahan, tetapi porsi lemaknya 50 persen dari total kalori," terang dr. Tan.

"Walaupun anaknya gemuk, tetapi otak sedang berkembang. Otak itukan isinya lemak dan kolesterol, sehingga kita harus memilih sumber lemak yang sehat."

"Jangan memberikan lemak pada anak yang berasal dari gorangan."

"Jadi sekali lagi, kalau anak gemuk pada usia di bawah 2 tahun, maka Anda harus betul-betul hati-hati dan tidak boleh mendietkan anak," lanjutnya.

Lalu bagaimana jika anak sudah memasuki sekolah dasar? Apakah boleh melakukan diet?

Baca juga: Diet Efektif dengan Melalukan Pengaturan Pola Makan, Begini Kata dr. Tan Shot Yen

ilustrasi mengatur pola makan anak
ilustrasi mengatur pola makan anak (freepik.com)

dr. Tan mencontohkan, jika anak SD baru kelas 3 sudah memiliki berat badan 50 kg, maka yang harus dilakukan adalah bukan diet, tetapi kekuatannya adalah evaluasi.

Dalam hal ini, orangtua didorong untuk mengurai apa yang anak konsumsi dari pagi hingga malam hari.

"Misalnya ternyata anaknya setiap bagi konsumsi susu kotak 2 biji, makan siang nasi dengan telur ceplok digoreng menggunakan minyak."

3 dari 4 halaman

"Maka hal yang seperti ini lah yang harus dibenahi, dievaluasi lagi, kemudian dari segi cemilan juga harus dievaluasi," papar dr. Tan.

"Ternyata anak suka beli roti kekinian seperti brownis atau tiramisu, ini juga harus dibenahi."

"Jadi barangkali tiramisu dan brownis bisa diganti dengan orangtua membuatkan otak-otak atau orangtua membuatkan siomay telur."

Ketika orangtua mulai mengevalusi makanan dan cemilan anak, orangtua akan mengetahui makanan yang baik atau makanan yang harus dikurangi oleh anak.

dr. Tan menegaskan baik anak SD maupun anak di bawah usia 2 tahun, anak yang masih tumbuh kembang tidak boleh melakukan diet.

Cukup hanya mengatur pola makan anak dan makanan tersebut sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.

Baca juga: Benarkah Diet Keto Berbahaya untuk Tubuh? Simak Penjelasan dr. Tan Shot Yen Berikut Ini

ilustrasi mengatur pola makan anak
ilustrasi mengatur pola makan anak (tribunnews.com)

Sebab untuk tumbuh kembang, bukan hanya beratnya saja yang naik, tetapi massa tulang juga harus baik, dan otaknya juga harus terisi.

Jika pola makan anak dapat diatur dengan baik, kemudian kondisi hormon saat dia menjadi remaha memungkinkan untuk memasuki akhil baliq yang sehat.

"Jangan sampai nanti kejadian batu usia 15 tahun, baru menstruasi 2 tahun namun menstruasinya berantakan."

"Usia 15 tahun anak sudah dibawa ke dokter kandungan, karena mengalami ganggan hormon akibat kegemukan."

4 dari 4 halaman

"Karena hal itulah, menjaga pola makan saat anak-anak harus diterapkan dengan baik, kurangi gorengan dan makanan kemaskan," jelas dr. Tan.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter, Filsuf, Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen dalam tayangan YouTube Tribunnews program Malam Miggu Sehat pada 28 Agustus 2021.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGizi anakdiettumbuh kembang anakdr Tan Shot Yen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved