Breaking News:

dr. Nadya: Sinar UV B di Indonesia Mencapai Tingkat 10 dan 11, Baiknya Tak Terpapar Terlalu Lama

Menurut Dokter Umum, dr. Nadya Noviani aturan berjemur idealnya tegantung warna kulit yang dimiliki.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
Ilustrasi terpapar sinar matahari, simak ulasan Dokter Umum, dr. Nadya Noviani 

TRIBUNHEALTH.COM - Sinar UV memiliki tingkatan dari 1 hingga 11.

Aturan berjemur idealnya tegantung warna kulit yang dimiliki.

Warna kulit dari yang berwarna putih hingga gelap memiliki durasi yang berbeda dalam berjemur.

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut Daya Tahan Tubuh Berpengaruh dalam Penularan Demam Berdarah

Hal ini disampaikan oleh Dokter Umum, dr. Nadya Noviani yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 04 November 2021.

Dokter menuturkan jika Indonesia terletak pada garis khatulistiwa.

ilustrasi seseorang yang terkena paparan sinar matahari
ilustrasi seseorang yang terkena paparan sinar matahari (freepik.com)

Hal ini karena Indonesia berada di tempat yang beriklim tropis dan juga di antara 2 benua Eropa dan Australia, serta berada di antara samudera hindia dan samudera pasifik.

Sinar UV tingkat 1 dan 2 kemungkinan terjadi di kutub.

Baca juga: Menstruasi Satu Bulan Tidak Berhenti, Apa Penyebabnya? Simak Ulasan dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.OG

Sehingga tidak perlu khawatir akan warna kulit jika terkena sinar UV.

Sementara pada tingkat 3 sampai 9 perlu di khawatirkan.

Menurut dokter Indonesia sudah mencapai tingkat ke 10 dan 11, sehingga mendapatkan sinar UV yang tinggi.

ilustrasi berjemur
ilustrasi berjemur (kompas.com)
2 dari 2 halaman

Sehingga dokter sarankan jika berjemur di Indonesia pada pukul 09.00-10.00 WIB.

Karena apabila di atas pukul 10.00 WIB sinar UV B sangat tinggi, sehingga disarankan untuk memakai sunscreen.

Selain itu, kulit juga tidak boleh terpapar sinar UV B terlalu lama.

Baca juga: Satgas Covid-19 Jelaskan Pentingnya Skrining Berlapis Bagi Pelaku Perjalanan Internasional

Berjemur terlalu lama dapat memicu terjadinya kanker kulit.

Akan tetapi proses terjadinya kanker kulit sangat lama.

ilustrasi seseorang yang terkena paparan sinar matahari
ilustrasi seseorang yang terkena paparan sinar matahari (freepik.com)

Inilah mengapa dokter sarankan untuk berjemur sesuai dengan warna kulit yang dimiliki.

Baca juga: Nyeri Haid Berlebihan Bisa Terkait Masalah Kesuburan, dr. Pandji Sadar Pesan Jangan Anggap Enteng

Penjelasan Dokter Umum, dr. Nadya Noviani dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 04 November 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesahatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comberjemurSinar MatahariKanker Kulitdr. Nadya Noviani
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved