Breaking News:

Satgas Covid-19 Jelaskan Pentingnya Skrining Berlapis Bagi Pelaku Perjalanan Internasional

Berikut ini simak himbauan dari Satgas Covid-19 mengenai pentingnya melakukan skrining berlapis bagi pelaku perjalanan internasional.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ekarista Rahmawati
Freepik.com
Ilustrasi test Covid-19-simak himbauan dari Satgas Covid-19 mengenai pentingnya melakukan skrining berlapis bagi pelaku perjalanan internasional. 

TRIBUNHEALTH.COM - Para pelaku perjalanan internasional diharapkan memahami bahwa terdapat peluang penularan selama melakukan perjalanan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan peluang itu terjadi selama perjalanan hingga sampai di tempat tujuan.

Karena itulah pemerintah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mekanisme skrining berlapis terhadap pelaku perjalanan internasional.

Baca juga: Inggris Jadi Negara Pertama yang Beri Lampu Hijau Molnupiravir, Obat Covid yang Terbukti Efektif

Khusus untuk perjalanan internasional, protokol kesehatan dan mekanisme skrining diterapkan saat tiba di pintu kedatangan.

Sebelum masuk ke Indonesia, pelaku perjalanan harus memahami prasyarat dan mekanisme skrining sebelum keberangkatan.

Ilustrasi berbagai metode tes COVID-19
Ilustrasi berbagai metode tes COVID-19 (health.grid.id)

Saat perjalanan dan saat sudah tiba. Sebagaimana diatur SE Satgas No. 20 Tahun 2021 beserta addendum-nya.

"Sebelum melakukan perjalanan para pelaku perjalanan diminta menyiapkan persyaratan dokumen."

"Mulai dari hasil negatif RT-PCR, bukti vaksinasi dosis pertama maupun kedua, dan berkas administrasi lainnya."

"Seperti visa dan pengisian e-HAC internasional," ucapnya dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi Covid19.go.id.

Selanjutnya saat diperjalanan, setiap penumpang berupaya meminimalisir peluang penularan yang ada.

Baca juga: Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito Ungkap Proses Panjang dalam Menentukan Hasil Tes Covid-19 RT-PCR

Ilustrasi anak yang memakai masker
Ilustrasi anak yang memakai masker (kompas.com)
2 dari 3 halaman

Misalnya tidak melepas masker kecuali saat makan dan minum di perjalanan dalam durasi panjang atau kewajiban meminum obat.

Lalu, meminimalisir berbicara langsung atau melalui alat komunikasi.

Kemudian menjaga jarak aman antar penumpang Jika memungkinkan dan selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.

Mekanisme Pelaku Perjalanan Jalur Darat dan Laut

Untuk pintu kedatangan saat ini tersebar di beberapa titik yaitu di Bandara Udara Soekarno - Hatta, Ngurah Rai, Hang Nadim, Raja Haji Fisabilillah dan Sam Ratulangi.

Sementara jalur laut di provinsi Bali dan Kepulauan Riau.

Untuk di pintu kedatangan ini, ada beberapa tahapan yang harus dilalui.

Baca juga: Disuntik Vaksin Covid-19 dengan Dosis Lebih Kecil, Bagaimana Respon Imun Anak Usia 5-11 Tahun?

Suasana aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (17/8/2020)
Suasana aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (17/8/2020) (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Seperti:

1. Pemeriksaan persyaratan dan skrining kesehatan dasar di pintu kedatangan

2. Melakukan entry test atau tes ulang setelah kedatangan di pintu masuk

3. Melakukan kewajiban karantina yang durasinya dibedakan antara yang sudah divaksin lengkap selama 3 hari dan yang belum divaksin lengkap selama 5 hari

4. Melakukan exit test atau tes ulang kedua setelah kedatangan bagi yang wajib karantina 3 hari di hari ketiga.

3 dari 3 halaman

Sedangkan yang wajib karantina 5 hari maka exit tes dihari keempat.

Baca juga: Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Benarkah Virus Corona Tak Akan Pernah Hilang?

Setelah hasilnya negatif, maka perlaku perjalan diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

Mencermati tahapan-tahapan ini, dapat terlihat bahwa terdapat keberagaman kebijakan kewajiban testing sebelum keberangkatan, tes ulang saat kedatangan, maupun durasi lama karantina di beberapa negara.

Petugas melakukan rapid test antigen terhadap warga setelah kendaraan yang mereka tumpangi dengan nomor polisi dari luar wilayah Bandung Raya keluar di Gerbang Tol Baros 1, Kota Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (16/1/2021). Pelaksanaan Random Rapid Test Antigen bagi masyarakat pengguna jalan di luar wilayah Bandung Raya menyasar 50 warga yang diberhentikan kendaraannya secara acak. Dari hasil yang didapat, sebanyak 49 warga non reaktif dan 1 yang reaktif. Warga yang reaktif dirujuk untuk melakukan swab test PCR bersama 6 orang yang semobil. Dalam kegiatan tersebut dilibatkan personel Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Subgarnizun, Subdenpom, dan Kepolisian Polres Cimahi.
Petugas melakukan rapid test antigen terhadap warga setelah kendaraan yang mereka tumpangi dengan nomor polisi dari luar wilayah Bandung Raya keluar di Gerbang Tol Baros 1, Kota Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (16/1/2021). Pelaksanaan Random Rapid Test Antigen bagi masyarakat pengguna jalan di luar wilayah Bandung Raya menyasar 50 warga yang diberhentikan kendaraannya secara acak. Dari hasil yang didapat, sebanyak 49 warga non reaktif dan 1 yang reaktif. Warga yang reaktif dirujuk untuk melakukan swab test PCR bersama 6 orang yang semobil. Dalam kegiatan tersebut dilibatkan personel Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Subgarnizun, Subdenpom, dan Kepolisian Polres Cimahi. (Tribun Jabar/Zelphi)

Hal ini sesuai dengan temuan beberapa penelitian salah satunya studi kasus dari 131 negara di benua Eropa di tahun 2021 oleh Wells atau dengan judul "Fountain and Testing Strategies for Safe Pandemic Travel".

"Menyatakan bahwa penyusunan kebijakan pelaku perjalanan yang baik ialah yang sensitif dan spesifik sesuai kondisi kasus di asal dan tujuan negara."

"Cakupan vaksinasi, kepadatan arus perjalanan dan kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan di negara tujuan," tambah Wiku.

Baca juga: Keturunan Asia Selatan Lebih Mungkin Alami Gagal Pernapasan Akibat Covid, Ada Hubungannya dengan Gen

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comTes PCRCovid-19Satgas Covid-19Wiku Adisasmito
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved