TRIBUNHEALTH.COM - Tjandra Yoga Aditama jelaskan jika saat ini varian delta plus ditemukan sebanyak 75 jenis di dunia termasuk varian AY.4.2.
Saat ini dilaporkan sudah ada 26.000 genom di 42 negara.
Kita ketahui saat ada varian baru ada 5 hal yang perlu diamati, antara lain:
Baca juga: Varian Delta Plus AY.4.2 Terdeteksi di 42 Negara, dr. Siti Nadia: Di Indonesia Belum Ditemukan
1. Varian tersebut mudah menular atau tidak
2. Berat dan ringan gejala varian baru

3. Kemungkinan infeksi ulang
4. Dampaknya terhadap diagnosis
Baca juga: Ketahui Gejala yang Muncul Pada Penderita Sepsis, dr. Mustopa, Sp.PD: Tergantung Tempat Infeksi
5. Dampaknya terhadap vaksin
Hal ini disampaikan oleh Guru Besar FK UI dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV edisi 31 Oktober 2021.
Tjandra Yoga Aditama tegaskan jika varian baru AY.4.2 belum memenuhi 5 data tersebut.
"Yang sudah ada datanya adalah kemungkinan lebih mudah menular 10-15%, namun hal ini juga masih dalam data awal," ujar Tjandra Yoga Aditama.

Menurut Tjandra varian AY.4.2 adalah bagian dari varian B.1617.2.
Kita harus melihat bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu.
Karena data belum memadai, maka varian AY.4.2 belum dimasukkan ke dalam Variant of Interest (VOI) maupun Variant of Concern (VOC) oleh WHO.
Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Paparkan Terapi yang Bisa Digunakan Dalam Penyembuhan Penyakit Maag
Sehingga saat ini masih terus diperhatikan.
Penjelasan Guru Besar FK UI dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV edisi 31 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.