Breaking News:

Meski Hanya Sedikit, Kurangi Konsumsi Garam Bisa Berdampak Positif terhadap Kesehatan Jantung

Sejumlah penelitian telah mengonfirmasi manfaat mengurangi kadar garam dalam makanan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi penderita masalah jantung 

TRIBUNHEALTH.COM - Konsumsi garam berlebih dikaitkan dengan serangan jantung.

Sebaliknya, mengurangi konsumsi bumbu ini bisa berdampak besar pada kesehatan, dilansir TribunHealth.com dari CNA, Sabtu (16/10/2021).

Pada tahun 2010, tim Universitas Stanford memperkirakan bahwa mengurangi sekitar 350mg natrium sehari (kurang dari seperenam sendok teh) akan menurunkan tekanan darah sistolik hanya 1,25 mm merkuri.

Meski kecil, angka tersebut sudah cukup untuk membuat dampak positif.

Hasil penelitian menunjukkan dengan mengurangi kadar garam dengan takaran tersebut, bisa mencegah sekitar satu juta kasus stroke dan serangan jantung.

Sebuah studi baru dilakukan di 600 desa di pedesaan China.

Baca juga: dr. Andreas Sebut Konsumsi Makanan Pedas dan Kadar Garam Tinggi Dapat Memicu Iritasi dan Radang Usus

Baca juga: Demi Cegah Penyakit Jantung, BPOM Amerika Desak Industri Kurangi Kandungan Garam dalam Makanan

garam
garam (Pixabay.com)

Dari 20.995 orang yang diketahui menghadapi risiko tinggi stroke, menunjukkan bahwa mengganti garam biasa dengan garam rendah secara signifikan menurunkan tingkat kejadian kardiovaskular dan kematian terkait selama tindak lanjut, rata-rata kurang dari lima tahun.

Perlindungan terjadi di rumah tangga yang menggunakan garam yang dimodifikasi, di mana kalium klorida menggantikan 30 persen natrium klorida.

Lima belas tahun sebelumnya, penelitian serupa dilakukan di antara para veteran tua di Taiwan.

Mereka menggunakan garam yang diperkaya potasium.

2 dari 2 halaman

Hasilnya, garam tersebut bisa mengurangi kematian akibat kardiovaskular sebesar 41 persen dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Jadi kontroversi

Ilustrasi Garam
Ilustrasi Garam (pixabay.com)

Baca juga: Konsumsi Garam Berlebih Berisiko Picu Masalah Ginjal dan Jantung, Ahli Dorong Kurangi Penggunaan

Baca juga: dr. Tan Shot Yen, M.Hum Sebut Konsumsi Tinggi Garam Sebabkan Kerapuhan Tulang dan Kanker Lambung

Memang, kadar garam yang baik dikonsumsi masih menjadi kontroversi.

Untuk melepas ketergantungan terhadap garam, para ahli berpendapat, pendekatan paling aman adalah dengan mengurangi kadar natrium secara keseluruhan pada makanan olahan dan siap saji.

Hal ini penting dilakukan, mengingat natrium bisa memperburuk kondisi tekanan darah tinggi.

Padahal, peningkatan tekanan darah hanya empat milimeter – katakanlah, dari 130mm menjadi 134mm merkuri – dapat membahayakan kesehatan beberapa orang.

Sebagai informasi, tekanan darah mereka yang sangat sensitif terhadap garam dapat meningkat 10 milimeter atau lebih merkuri pada tingkat yang lebih tinggi.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKonsumsi Garam yang TepatgaramJantungUniversitas Stanford Chotpoti Sate Taichan Alkali Kim Garam Susilo Wonowidjojo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved