TRIBUNHEALTH.COM - Pasien yang berusia lanjut berisiko mengalami long COVID-19.
Namun tidak menutup kemungkinan, pasien yang berusia masih muda juga bisa saja mengalami keluhan long COVID-19.
Hal ini dikarenakan ada suatu proses peradangan di dalam tubuhnya pada saat terinfeksi COVID-19.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr. Adityo Susilo dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.
Baca juga: Berbagai Komplikasi Pneumonia yang Bisa Terjadi, Radang Selaput Dada hingga Keracunan Darah
Berat derajat dari COVID-19 juga memengaruhi.
Pasien yang masih muda bisa saja terjangkit COVID-19 yang tingkatannya tidak ringan.

Sehingga pada saat sudah dinyatakan negatif melalui tes PCR, bisa jadi tubuhnya masih memberikan respon penyembuhan.
Sehingga keluhan-keluhan tersebut masih bisa dirasakan.
Keluhan yang paling sering disampaikan oleh pasien dan memang sesuai dengan literatur yang disampaikan di dunia, bahwa keluhan yang pertama adalah kelelahan.
Kelelahan adalah keluhan yang paling sering disampaikan oleh pasien.
Baca juga: Begini Tips Mengatur Gizi Seimbang Menurut dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK
Rasa nafas yang belum lega atau belum lancar juga seringkali dialami.
Jadi seperti sesak nafas, tetapi tidak sepenuhnya sesak nafas.
Artinya nafas pasien masih belum bisa longgar.
Pasien juga bisa merasakan nyeri pada otot-ototnya.

Serta terasa sakit dibagian tubuh yang tidak menentu.
Dan beberapa pasien juga masih sering mengalami demam.
Meskipun demamnya tidak terlalu tinggi.
Jadi memang keluhannya sangat bervariasi.
Baca juga: Psikolog Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Sebut Dampak Panjang bila Anak Terlalu Lama Belajar Dari Rumah
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr. Adityo Susilo dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 19 Agustus 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.