TRIBUNHEALTH.COM - Stroke hemoragik merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh pecahnya salah satu pembuluh darah di dalam otak, yang memicu perdarahan di sekitar otak.
Akibatnya, aliran darah pada sebagian otak berkurang atau terhenti.
Kemudian menyebabkan pasokan oksigen ke otak berkurang, lalu memicu kematian sel otak dan dapat mengganggu fungsi otak.
Baca juga: Dokter Tegaskan Pentingnya Melaksanakan Program GERMAS agar Terhindar dari Penyakit Stroke
Selain itu, stroke hemoragik juga dapat memicu terjadinya dua jenis pendarahan.
Jenis pertama yaitu subarachnoid hemoragik (pendarahan subaranoid).
Kondisi ini terjadi karena adanya kelainan pada pembuluh darah yang berada di area otak (Aneurisma).
Dilansir TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes
mengungkapkan, aneurisma dapat terjadi karena tekanan darah tinggi.
Baca juga: Benarkah Penderita Hipertensi Tidak Boleh Konsumsi Pil Kontrasepsi? Simak Jawaban Dokter Berikut
"Jadi aneurima itu deformitas atau perubahan bentuk pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah itu lebih melebar."
"Jadi elastisitasnya itu berkurang,karena tekanan darah tinggi sehingga terus merusak," imbuhnya.
Baca juga: Hati-hati, Pola Tidur Memengaruhi Terjadinya Stroke, Begini Penjelasan Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum
Fahrul menambahkan, prevalensi terjadinya stroke hemoragik ini hanya berkisar 15 hingga 30 %.
Selanjutnya, jenis stroke hemoragik yang kedua adalah intraselebral hemoragik (pendarahan dalam otak).
Jenis ini diketahui lebih banyak diderita oleh masyarakat yang mengalami stroke.
Baca juga: Ketahui Beberapa Penyakit yang Dapat Mengganggu Sistem Peredaran Darah, Simak Ulasan dr. Lugyanti S.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Dokter Sebut Penyakit TBC Lebih Berbahaya dari Covid-19, Simak Ulasan Berikut
Penjelasan dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 15 Oktober 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)