TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi Covid-19 merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan antibodi pada tubuh.
Pemberian vaksinasi ini diharapkan agar kekebalan seseorang yang belum terkena Covid-19 dapat meningkat.
Namun, ternyata seseorang yang telah di vaksin ada yang mengalami positif Covid-19.
Lalu mengapa seseorang yang sudah di vaksin 2 kali masih bisa positif Covid-19?
Dilansir TribunHealth.com, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau Komnas KIPI, Prof Hindra Irawan Satari menjelaskan orang yang sudah di vaksin 2 kali masih bisa positif Covid-19 dalam YouTube Kompas Tv program Sapa Indonesia Pagi (14/6/2021).
Perlu kita ketahui, efektivitas vaksin Covid-19 menurut WHO adalah sebanyak 50% dan sudah cukup untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Baca juga: Benarkah 3 Kali Suntik Vaksin Covid19 Lebih Baik daripada 2 Kali? Begini Tanggapan Ketua Komnas KIPI
Baca juga: Berikut! Daftar Vaksin Covid-19 yang Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong
"Katakanlah menggunakan vaksin sinovac, dimana kekebalannya adalah 59%. Jadi kita masih mungkin terkena virus Covid-19," terang Prof. Hindra yang dikutip oleh TribunHealth.com.
"Namun, kalaupun terkena virus Covid-19 setelah di vaksin, maka gejala yang muncul lebih ringan, tidak menyebabkan kematian, tidak perlu masuk ICU dan dirawat serta penyembuhan lebih singkat," lanjutnya.
Risiko seseorang yang telah di vaksin lebih sedikit dibandingan dengan yang belum di vaksin.
Dan lebih banyak yang terlindungi oleh vaksin daripada yang belum di vaksin.
Prof Hindra menjelaskan seseorang yang terkena virus Covid-19 disebabkan karena adanya gangguan 3 faktor.
3 faktor tersebut antara lain adalah:
- Daya tahan tubuh
- Virus itu sendiri
- Lingkungan
Baca juga: Jokowi Targetkan Percepat Vaksinasi Covid-19 hingga 1 Juta Orang Per Hari
Baca juga: Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Jelaskan Keamanan AstraZeneca Batch CTMAV547
"Jadi vaksinasi hanyalah salah satu dari faktor tersebut yaitu untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita," terang Prof Hindra.
"Faktor lain seperti virus yang bermutasi, kerumunan orang yang keluar masuk membawa virus tidak bisa dikendalikan dengan vaksinasi," lanjutnya.
"Sehingga kita harus menanggulangi dengan protokol kesehatan yang ketat."
Pasalnya setelah mendapatkan vaksin Covid-19 protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat dan tidak boleh lengah.
Baca juga: Apakah Penderita Tumor Jinak Diperbolehkan Vaksin Covid-19? Begini Tanggapan Juru Bicara Kemenkes
Karena jika protokol kesehatan tidak lagi dijalankan dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
"Jangan lupa, vaksinasi adalah upaya tambahan untuk daya tahan tubuh," jelas Prof. Hindra.
"Apabila seseorang yang sudah di vaksin terkena covid-19, tidak dalam gejala yang berat," lanjutnya.
Penjelasan ini disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau Komnas KIPI, Prof Hindra Irawan Satari dalam YouTube Kompas Tv program Sapa Indonesia Pagi pada 14 Juni 2021.
Baca juga: Apakah Kondisi Batuk dan Flu Boleh Menerima Vaksin Covid-19? Simak Ulasan Juru Bicara Vaksin
Baca juga: Apakah Orang dengan Riwayat Alergi Boleh Ikut Vaksin Covid-19? Berikut Ulasan Juru Bicara Vaksin
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)