Breaking News:

Benarkah 3 Kali Suntik Vaksin Covid19 Lebih Baik daripada 2 Kali? Begini Tanggapan Ketua Komnas KIPI

Vaksinasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh yang diupayakan pemerintah untuk mengakhiri pandemi Covid-19

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
jogja.tribunnews.com
Ilustrasi petugas laboratorium melakukan pengujian terhadap vaksin COVID-19 

TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Vaksinasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah untuk dapat mengakhiri pandemi Covid-19.

Perlu diketahui, pemerintah memberikan tahapan suntikan vaksin yang harus dilakukan 2 kali.

Hal ini dilakukan agar vaksin tersebut dapat bekerja secara efektif dalam membentuk antibodi.

Lalu, apakah mungkin pemberian dosis suntikan vaksin dapat dilakukan 3 kali untuk memperkebal antibodi?

Dilansir TribunHealth.com, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau Komnas KIPI, Prof. Hindra Irawan Satari, menjelaskan terkait dosis suntikan vaksin dalam YouTube Kompas Tv program Sapa Indonesia Pagi (21/6/2021).

Baca juga: Berikut! Daftar Vaksin Covid-19 yang Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

Baca juga: Jokowi Targetkan Percepat Vaksinasi Covid-19 hingga 1 Juta Orang Per Hari

ilustrasi vaksin
ilustrasi vaksin (Kompas.com)

Seperti yang kita ketahui, virus Covid-19 merupakan virus baru yang baru kita ketahui.

Vaksin untuk virus Covid-19 ini juga merupakan vaksin terbaru yang diupayakan untuk dapat meningkatkan kekebalan antibodi pada tubuh.

Prof Hendra menjelaskan bahwa kita dalam keadaan emergency, sehingga WHO mengeluarkan Emergency Use Listing dan BPOM mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) terkait vaksin.

"Dari penelitian yang dilakukan, tanda keluarnya izin itu vaksin diberikan dengan dosis 2 kali suntikan," jelas Prof Hendra.

2 dari 3 halaman

"Kemudian akan dipantau, setelah 6 bulan atau satu tahun apakah masih ada kekebalan," lanjutnya.

"Namun penelitian terkait vaksin ini masih diteruskan dan bukan berhenti. Kalau di kasih 3 suntikan akan bagaimana dan jika di kasih 2 suntikan akan bagaimana," terang Prof Hendra yang dikutip oleh TribunHealth.com.

Baca juga: Apakah Penderita Tumor Jinak Diperbolehkan Vaksin Covid-19? Begini Tanggapan Juru Bicara Kemenkes

Ilustrasi vaksin yang akan diberikan kepada peserta vaksinasi
Ilustrasi vaksin yang akan diberikan kepada peserta vaksinasi (Tribunnews.com)

"Banyak atau tidak yang terkena covid meski sudah di suntuk vaksin 2 kali. Dan bagaimana kadar antibodinya setelah 6 bulan atau setelah satu tahun," lanjutnya.

"Ada penelitian yang menunjukkan perlunya ada penambahan dosis. Hal ini akan dilihat apakah ada penurunan kadar antibodi setelah beberapa saat."

Prof Hendra menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan masih belum selesai mengenai dosis yang mestinya diberikan untuk menambah kekebalan antibodi.

"Jadi kita ikuti dulu melakukan vaksin dengan suntik 2 kali," jelas Prof Hendra.

"Produsen akan mengajukan lagi ke WHO dan BPOM, bahwa hasil dari penelitian mereka menunjukkan bahwa kekebalan perlu diperpanjang dengan pemberian dosis atau tidak."

Baca juga: Apakah Kondisi Batuk dan Flu Boleh Menerima Vaksin Covid-19? Simak Ulasan Juru Bicara Vaksin

ilustrasi vaksin sinovac
ilustrasi vaksin sinovac (kompas.com)

Hal ini masih dalam tahap penelitian dan belum diproses.

"Jadi sabar, sekarang kita anggap 2 kali sudah cukup paling tidak untuk 6 bulan atau satu tahun mudah-mudahan," terang Prof Hendra.

"Nanti jika penelitian mengharuskan suntik satu kali lagi, kita tinggal menjalankannya," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Penjelasan ini disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau Komnas KIPI, Prof Hindra Irawan Satari dalam YouTube Kompas Tv program Sapa Indonesia Pagi pada 21 Juni 2021.

Baca juga: Serba-serbi Vaksinasi Covid-19, Berikut Penjelasan Dokter Spesialis Vaksinolog

Baca juga: Apakah Orang dengan Riwayat Alergi Boleh Ikut Vaksin Covid-19? Berikut Ulasan Juru Bicara Vaksin

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comVaksinasi Covid-19Covid-19Prof. Hinky Hindra Irawan Satari
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved