TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi merupakan sebuah moment yang penting, hal ini adalah upaya salah satu yang dilakukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
Melakukan vaksin, tidak hanya melindungi diri kita sendiri, namun juga keluarga tercinta serta masyarakat yang ada di sekitar kita.
Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menjelaskan tentang vaksinasi Covid-19.
Vaksin membuat kita kebal terhadap suatu penyakit.
"Seseorang yang divaksinasi memiliki kekebalan tanpa harus sakit dahulu, sedangkan orang yang tidak divaksinasi harus sakit dahulu baru kebal," terang dr. Dirga.
"Saat vaksin disuntikkan ke dalam tubuh kita, maka tubuh akan mengenali apakah terdapat komponen atau virus. Kemudian tubuh akan merespon dengan membentuk antibodi sebagi pasukan kekebalan," jelas dr. Dirga.
Baca juga: Dokter Jelaskan Cara Meminimalisir Efek Samping Vaksinasi COVID-19, Begini Penjelasannya
Baca juga: Mengapa Vaksinasi COVID-19 Harus Dilakukan 2 Kali? Begini Penjelasan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19

Sehingga di masa mendatang saat seseorang terpapar oleh virus, maka ia sudah memiliki kekebalan.
Vaksin yang telah mendapatkan izin BPOM maka telah dipastikan keamanannya dan efektivitasnya.
"Oleh karena itu, pada situasi pandemi seperti sekarang, kita gunakan vaksin yang lebih dulu tersedia agar kita segera terlindungi," terang dr. Dirga.
Setiap jenis vaksin memiliki keunggulan masing-masing.
Vaksin yang memiliki efikasi lebih dari 50% sesuai dengan standar WHO, dan telah mendapatkan izin BPOM maka dapat dipastikan keamanan dan efektivitasnya.
"Seseorang dinyatakan lengkap tervaksinasi apabila telah menerima 2 kali suntikan dengan jeda 14 hari, setelah itu masih dibutuhkan waktu agar kekebalannya timbul," jelas dr. Dirga.
Baca juga: Vaksin Sinovac Diyakini Efektif Cegah Kematian Akibat Covid-19 hingga 98 Persen
Baca juga: WHO Jelaskan Pentingnya Vaksinasi dalam Melawan Covid-19, Tak Hanya Melindungi Diri Sendiri

"Oleh karena itu, orang yang telah divaksinasi tetap harus menerapkan 3M, agar perlindungannya optimal," lanjutnya.
Vaksin diprioritaskan bagi orang yang belum pernah terinfeksi Covid-19.
Indonesia memberikan rekomendasi bahwa orang-orang yang pernah mengalami Covid-19 tidak termasuk target vaksinasi karena dianggap telah memiliki kekebalan.
Namun demikian, informasi ini dapat berubah sesuai dengan perkembangan penelitian yang ada.
Seseorang yang akan divaksinasi tidak harus menjalani tes PCR atau tes serologi terlebih dahulu untuk menerima vaksinasi.
Efek simpang dari Covid-19 mayoritas bersifat lokal dan akan hilang dalam waktu singkat.
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Vaksin Covid-19 Sinovac? Simak Berikut Ini
Baca juga: Berikut Beberapa Hal yang Wajib Diketahui sebelum dan sesudah Vaksinasi?
Beberapa efek simpang dari vaksinasi Covid-19 sebagai berikut:

- Kemerahan atau nyeri pada bekas suntikan
- Pusing
- Demam
"Hal ini adalah hal yang wajar dan tanda bahwa vaksin tersebut bekerja dengan baik dan akan hilang beberapa hari," terang dr. Dirga.
"Manfaat vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan efek simpangnya," lanjut dr. Dirga.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI pada 13 Januari 2021.
Baca juga: Cemas Menghadapi Vaksinasi? Simak Tips Berikut untuk Mengatasinya
Baca juga: Begini Cara Kerja Vaksin Covid-19 pada Tubuh yang Penting untuk Diketahui
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)