TRIBUNHEALTH.COM - Dari 6 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diterima kurang lebih ada 60 batch.
Salah satunya batch CTMAV547.
Kita ketahui bahwa kualitas kontrol dari setiap produk, apapun produknya makanan, vaksin, obat pasti sudah melewati suatu proses kulitas kontrol.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Rosi tentang keamanan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.
Baca juga: Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Jelaskan Gejala Penyakit Kanker Ovarium pada Wanita
Baca juga: Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang Berisiko Sebabkan Kanker Rahim, Simak Ulasan Dokter
Pasti dijamin kualitasnya sesuai dengan standar.
Apa yang dilakukan kementerian kesehatan sebenarnya menguji untuk memastikan bahwa vaksin yang disuntikkan memang kualitasnya baik.
Jadi sebenarnya vaksin tersebut tidak bermasalah.
Akan tetapi agar kita semua yakin bahwa vaksin tidak bermasalah, maka dari proses KIPI atau kejadian ikutan pasca imunisasi diperiksa.

Karena adanya KIPI yang bersifat fatal, sehingga dilakukan identifikasi jika terjadi efek samping atau efek yang tidak diharapkan dari sebuah vaksinasi.
Semua 60 batch vaksin AstraZeneca yang diterima dari produksi negara Korea.
Artinya semua batch yang diterima kualitas kontrolnya sama.
Pengujian batch CTMAV547 untuk mengetahui kesesuaian kualitas kontrolnya.
Karena BPOM memiliki pemeriksaan yang standar.
Bukan membandingkan dengan batch yang lain.
Namun untuk mengetahui kualitas yang seharusnya ada di dalam vaksin tersebut.
Dalam melakukan upaya untuk melihat apakah suatu KIPI berhubungan dengan vaksin prosesnya tentu saja tidak mudah.
Reaksi setelah vaksinasi pada setiap orang berbeda.
Baca juga: Dokter Sebut Kontrasepsi Alami Berdasarkan Perhitungan Kalender Seringkali Terjadi Kebobolan
Baca juga: Menurut Dokter Gigi, Perubahan Tekanan Dapat Memicu Terjadinya Gigi Sensitif, Begini Penanganannya
Apa yang dilakukan pemerintah sebenarnya adalah memastikan apakah kejadian kematian yang terjadi setelah vaksinasi ada hubungannya atau tidak ada hubungannya.
Sehingga kita semua benar-benar bisa memastikan keamanan ditangani dengan cepat.
Risiko dan manfaat harus dihitung dengan baik.
Penjelasan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Rosi edisi 21 Mei 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.