TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Forensik Klinis dan Pegiat SAR, dr. Siswo Putranto Santoso memaparkan henti jantung yang dialami Pemain Timnas Denmark, Christian Eriksen.
Penjelasan itu dia paparkan dalam program Ayo Sehat Kompas TV, edisi Kamis (24/6/2021).
Dirinya tak menampik jika henti jantung memang bisa terjadi pada atlet.
"Kalau kita lihat bukan hanya atlet sepak bola dari Denmark (Christian Eriksen) saja," katanya, dikutip TribunHealth.com.
Dia menyebut pemain berusia 29 itu masih beruntung karena segera mendapat pertolongan.
Baca juga: Batasan Olahraga yang Dilakukan untuk Tetap Menjaga Kesehatan Jantung, Simak Penjelasan Dokter
Baca juga: Dok, Apakah Benar Minum Air Dingin setelah Olahraga Bisa Merusak Jantung?

"Tapi ada juga yang tidak tertolong. Coba kita lihat beberapa peristiwa sepakbola juga tidak tertolong kan, kipernya, beknya."
Pasalnya, dr. Siswo Putranto Santoso kesempatan untuk memberikan pertolongan hanya dalam hitungan menit.
"Karena terlambat. Saya bilang ukurannya itu cuma menit," tandasnya.
Yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, dokter yang akrab disapa sebagai dr. Cico itu mencontohkan henti jantung pada pesepeda.
"Terus kita juga sering lihat di masyarakat kita lagi gowes. Gowes kok meninggal," katanya.
Baca juga: Dok, Benarkah setelah Olahraga Tak Boleh Langsung Duduk?
Baca juga: Dokter Jelaskan Mengapa Serangan Jantung Bisa Terjadi saat Olahraga

Menurut dr. Siswo Putranto Santoso, orang yang meninggal tersebut biasanya menggunakan aktivitas yang berlebihan sehingga jantung tidak mampu.
"Yang meninggal iitu umumnya yang tertinggal dibelakang. Kelompoknya di depan, dia Tertinggal dia berusaha ngejar."
"Dia sudah ngerasain kok ringan, sesak nafas gitu."
Begitu pula dengan atlet.
Karena semangat membela tim, tanpa disadari aktivitas yang dilakukan sangat berat.
Baca juga: dr Tan Sebut Hindari Stroke Tak Cukup dengan Olahraga, Pola Makan Juga Harus Sehat
Baca juga: Meski Bisa Sebabkan Serangan Jantung, Dokter Tegaskan Olahraga Tak Berbahaya

"Karena saking membela timnya, dia melakukan tindakan yang over gitu, jadi banyak aktivitas berat," katanya.
Padahal kesehatan dan kebugaran para atlet tak perlu ditanyakan lagi.
"Makanya kalau kita disuruh olahraga olahraga dulu dari ringan sampai berat."
"Jangan paksakan langsung berat. Jantung tidak mampu. Jantung harus bertahap menyebabkan dari atau beradaptasi gitu," pungkasnya.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)