Breaking News:

Dokter Spesialis Paru Tekankan Pentingnya Motivasi Berhenti Merokok, Butuh Dukungan Keluarga

dr. Mukhtar Ikhsan menyebut, berhenti merokok bisa dimulai dari mempertimbangkan dampaknya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik
Ilustrasi berhenti merokok 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Paru, dr. Mukhtar Ikhsan menekankan pentingnya motivasi untuk berhenti merokok.

Hal itu dia sampaikan dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang diunggah di YouTube pada 1 Juni 2021.

"Motivasi mengapa harus berhenti merokok," katanya, dikutip TribunHealth.com.

Selain itu, dr. Mukhtar Ikhsan mengatakan yang bersangkutan bisa membuat kalkulasi.

Perlu diperhitungkan risiko apa yang didapat jika terus merokok, dan manfaat apa yang bisa diterima ketika berhenti.

"Biasanya manfaatnya lebih besar kalau dia berhenti merokok," paparnya, dikutip TribunHealth.com.

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut Rokok dan Sederet Hal Ini Bisa Kacaukan Detoksifikasi Tubuh

Baca juga: Jika Pernah Gagal Berhenti Merokok, Apa Berarti Tidak Akan Bisa Berhenti Dok?

Ilustrasi rokok
Ilustrasi rokok (Pixabay)

Namun, dr. Mukhtar Ikhsan menyebut motivasi bersifat up and down, alias bisa naik turun.

Karenanya, penting untuk melibatkan keluarga dan orang terdekat ketika melakukan program berhenti merokok.

Dengan demikian, mereka akan memberi dukungan untuk keberhasilan program.

"Tentu dibantu kami sebagai dokter."

2 dari 3 halaman

"Kami sebagai dokter paru, Insyaalloh akan membantu temen-temen yang ingin berhenti merokok."

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan bahaya merokok.

Baca juga: Dokter Jelaskan 5 Fase Program Berhenti Merokok, Waktu yang Dibutuhkan Bisa Bervariasi

Baca juga: Dokter, Benarkah Tubuh Akan Jadi Gemuk ketika Berhenti Merokok?

Ilustrasi berhenti merokok
Ilustrasi berhenti merokok (Freepik)

"Memang rokok ini memang suatu bahan yang mengandung zat tembakau," kata dr. Mukhtar.

"Tembakau kemudian mengalami pembakaran. Nah itu menghasilkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh," lanjutnya.

Tak tanggung-tanggung, dr. Mukhtar menyebut ada sekitar 4 ribu zat kimia yang terkandung di dalamnya.

Zat-zat itulah yang kemudian berisiko mengakibatkan beragam penyakit.

"Misalnya pada organ paru dan pernapasan. Itu bisa terjadi kanker," sebutnya.

Selain itu, PPOK juga bisa terjadi pada perokok.

ilustrasi infeksi paru paru
ilustrasi infeksi paru paru (kompas.com)

Baca juga: Tak Hanya Paru-paru, Berbagai Organ Pasien Covid-19 Bisa Alami Gagal Fungsi Akibat Badai Sitokin

Baca juga: Waspada, Cedera Paru-paru Dapat Diakibatkan oleh Penggunaan Rokok Elektrik atau Vape

"Kemudian pada organ lain misalnya jantung dan pembuluh darah."

"Itu bisa menimbulkan penyakit misalnya penyakit koroner."

3 dari 3 halaman

Pada otak, rokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke.

"Kemudian pada ibu hamil juga bisa menimbulkan bayi lahirnya rendah."

"Kemudian pada lambung," tambahnya.

Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Mukhtar IkhsanMerokokKebiasaan MerokokDokter Spesialis Paru
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved