TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi merupakan kondisi yang umum diderita oleh masyarakat.
Kendati demikian, kondisi ini tak bisa disepelekan begitu saja.
Pasalnya bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka dapat memicu berbagai penyakit yang berbahaya.
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Aussie Fitriani Ghaznawie, SpJP, FIHA mengungkapkan, hipertensi memiliki dua jenis.
Baca juga: Dokter Jelaskan Upaya Menjaga Kesehatan Jantung Agar Terhindar dari Penyakit Jantung Koroner
Baca juga: Dokter Jelaskan Penyebab Tangan Mudah Berkeringat, Apakah Tanda Penyakit Jantung?
Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Koroner dari dr. Aussie Fitriani Ghaznawie, SpJP, FIHA
Yaitu hipertensi grade satu dan grade dua.
- Hipertensi grade 1
Normalnya tekanan darah yang dimiliki seseorang adalah dibawah 140/90.
Namun bila diatas angka tersebut, maka bisa disebut dengan hipertensi grade satu.
- Hipertensi grade 2
Sementara bila angka sudah mencapai diatas 160/110 maka disebut dengan hipertensi grade dua.
Lebih lanjut, Fitriani mengungkapkan, selain kedua jenis hipertensi di atas, terdapat kategori hipertensi urgensi.
Artinya yaitu bila tekanan darah yang dimiliki sudah mencapai diatas 180/120.
Kondisi ini dianggap paling berbahaya daripada jenis hipertensi yang lain.
Oleh sebab itu, penderita dihimbau untuk segera melakukan pemeriksaan diri pada dokter.
"Tensi ini sangat tinggi, sehingga pasien harap segera ke dokter supaya diturunkan tensinya," terang Fitriani.
Selanjutnya, Fitriani menyebutkan, kondisi hipertensi yang tidak segera mendapatkan penanganan akan menyebabkan beberapa penyakit.
Di antaranya yaitu:
- Stroke
- Jantung Koroner
- Penyumbatan pembuluh darah di kaki
Baca juga: Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Jelaskan Keamanan AstraZeneca Batch CTMAV547
Baca juga: Dokter Tekankan Pentingnya Pencegahan Demensia, Tak Bisa Disembuhkan jika Sudah Terjadi
Baca juga: Berikut Pandangan Dokter Spesialis Kulit terhadap Bahan Alami yang Dianggap Mampu Mengatasi Jerawat
Penjelasan dr. Aussie Fitriani Ghaznawie, SpJP, FIHA ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 27 Agustus 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)