TRIBUNHEALTH.COM - Tips menjaga kesehatan jantung dan agar jantung berfungsi secara normal, ada beberapa cara yang dapat dilakukan.
Ada beberapa faktor penyakit jantung koroner.
Dimana faktor penyakit jantung koroner ini dibagi menjadi dua.
Yakni yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Kardiologi, dr. Kana Kurniati Elka Sp.JP dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Ruang UGD tentang upaya pencegahan penyakit jantung koroner.
Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Jika Konsumsi Makanan Berserat Dapat Membuat Gigi Lebih Bersih
Baca juga: Impaksi Gigi Dapat Sebabkan Gigi Depan Rusak, Dokter Gigi Jelaskan Solusi yang Tepat
Dimana yang tidak dapat dimodifikasi meliputi usia.
Usia tua akan lebih sering dibanding dengan usia yang muda.
Dimana jenis kelamin laki-laki akan lebih sering dibanding dengan perempuan.
Serta riwayat keluarga.

Selain itu ada juga faktor yang dapat dimodifikasi.
Seperti merokok, darah tinggi, diabetes atau kencing manis, kolesterol, obesitas, ataupun kurang aktifitas fisik.
Seseorang yang sehat tetap bisa berisiko terkena penyakit jantung koroner.
Karena kombinasi beberapa faktor yang sudah disebutkan.
Orang tersebut sehat, namun memiliki kebiasaan merokok, memiliki badan yang gemuk, kurang aktifitas fisik, tekanan darah tinggi, ataupun memiliki kadar kolesterol yang tinggi, ataukah memiliki kadar gula darah yang tinggi.
Selain itu memiliki riwayat keluarga seperti darah tinggi, diabetes, atau memang riwayat keluarganya yang memiliki penyakit jantung koroner.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan.
Yaitu menjaga pola hidup sehat.
Meliputi keseimbangan gizi seperti makan makanan yang sehat, mengurangi lemak total yang kurang dari 30% dari asupan makanan yang kita makan.
Memperbanyak sayur dan buah.
Mengurangi asupan garam dan alkohol.
Menjaga kadar kolesterol, terutama kadar LDL.
Menjaga kadar glukosa darah.
Baca juga: Mengapa Vagina Terasa Gatal setelah Berhubungan Badan, Dok?
Baca juga: Cairan Apa yang Keluar dari Vagina, Dok? Mengapa Hal Ini Terjadi?
Menghentikan kegiatan merokok, tidak boleh merokok sama sekali.
Hadapi dan diatasi stres.

Kalau memiliki stres pekerjaan, tinggalkan hal tersebut di pekerjaan.
Di rumah harus lebih rileks.
Mengawasi tekanan darah.
Tekanan darah normal adalah 120/80.
Jika tekanan darah lebih dari 140/90, kita harus waspada.
Saat ini banyak sekali alat untuk memeriksa tekanan darah dirumah.
Seperti alat tensimeter digital.
Apabila tekanan darah masih 140/90 kita harus melakukan perubahan gaya hidup.
Jika tensinya masih tetap tinggi atau tekanan darah masih tetap tinggi, kita harus konsumsi obat.
Harus teratur melakukan olahraga.
Baca juga: Apakah Ada Ciri Khas Perilaku Anak-anak Down Syndrome dengan Anak Lain Dok?
Baca juga: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang Menjadi Ancaman bagi Perokok Aktif
Mengurangi berat badan dengan diet yang benar dan meningkatkan aktivitas fisik.
Selain itu, mengatasi semua faktor risiko jika ada.
Memberikan obat-obat pencegahan dan deteksi dini dengan cara melakukan pemeriksaan rutin berskala.
Ini semua dilakukan dimana statementnya mencegah lebih baik daripada mengobati.
Penjelasan Dokter Kardiologi, dr. Kana Kurniati Elka Sp.JP dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Ruang UGD edisi 27 Agustus 2020.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.