Breaking News:

Tips Dokter untuk Antisipasi Stroke, Kenali Kondisi Tubuh hingga Rutin Cek Kesehatan Berkala

dr Tan Shot Yen mengatakan berbagai gejala seperti kesemutan tak bisa disepelekan begitu saja, bisa jadi tanda stroke

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi penderita stroke 

TRIBUNHEALTH.COM - Stroke merupakan penyakit yang sebenarnya disebabkan oleh berbagai masalah lain.

Kendati demikian, dr Tan Shot Yen menyebut terkadang gejala stroke sangat minim.

Karena itulah, mengenali kondisi tubuh menjadi langkah pertama untuk mengantisipasi penyakit stroke.

"Dan orang Indonesia itu seneng ngadem-ngademke ati," jelas dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas tersebut dikutip TribunHealth.com.

"Misalnya kesemutan. Ah tadi malam tidurnya ketindihan," ilustasinya.

Padahal, hal itu bisa saja menjadi tanda stroke.

Baca juga: Apa Keluhan Seseorang sebelum Terkena Stroke Dok?

Baca juga: dr Tan Shot Yen Jelaskan 2 Jenis Stroke, Salah Satunya Bisa Dipicu Penyakit Darah Tinggi

Ilustrasi stroke pada anak muda
Ilustrasi stroke pada anak muda (Freepik)

Dalam hal ini, dr Tan menjelaskan stroke bisa dikenali dengan tanda-tanda kecil sebelum pada akhirnya memicu kelumpuhan total.

"Jadi dalam serangan stroke yang sesungguhnya, kita mempunyai yang disebut dengan the golden period."

Periode tersebut ditandai dengan perasaan ada yang tak beres dengan tubuh.

"Kadang-kadang diawali dengan beberapa hari badannya ngga enak kesemutan."

2 dari 3 halaman

"Tapi kalau didiemin, lalu anda ngadem-ngademke ati... so itu adalah suatu hal yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Waspada Serangan Stroke yang Sering Kita Abaikan dan Simak Cara Penanganannya

Baca juga: Apakah Penurunan Seksual Berhubungan dengan Gejala Penyakit Stroke Dok?

Ilustrasi - masalah otak akibatkan penyakit stroke
Ilustrasi - masalah otak akibatkan penyakit stroke (Pixabay)

Berikutnya, yang tak kalah penting adalah menjaga tekanan darah.

Pasalnya menurut dr Tan sebagian besar orang stroke bermula dari penyakit hipertensi.

"Hipertensi itu ditandai dengan takanan darah sistolik di atas 130 dan diastoliknya di atas angka 90," jelasnya.

Dalam hal ini dr Tan menegaskan batas tekanan darah normal itu berlaku untuk segala usia.

Dia menampik anggapan yang beredar di masyarakat, bahwa orang lansia wajar memiliki tekanan darah hingga 150.

Baca juga: Masalah Seksual Apa Saja yang Dialami Penderita Stroke?

Baca juga: Dokter Sebut Laki-laki Paling Rentan Terkena Stroke, Ini Alasannya

ilustrasi penderita stroke
ilustrasi penderita stroke (kompas.com)

"Jadi tidak benar bahwa untuk memaafkan diri sendiri, mengatakan saya umurnya sudah 65 tahun, it's ok buat saya untuk punya tensi 140-150."

"It's not ok," tandas dr Tan.

"Jadi 120-130 aja kriterianya sudah tekanan yang meninggi."

Tips menghindari stroke berikutnya, dr Tan menyarankan memperbanyak konsumsi sayur dan buah, serta aktivitas fisik.

3 dari 3 halaman

"Ketiga adalah dengan pengecekan berkala kesehatan anda."

Pengecekan di sini termasuk faktor risiko yang dimiliki.

"Situasi berisiko itu tidak sekadar usia," tandasnya.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comStrokeGejala Strokedr Tan Shot Yen Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved