TRIBUNHEALTH.COM - dr Tan Shot Yen menjelaskan lebih lanjut soal penyakit Stroke dalam program Malam Minggu Sehat Tribunnews yang tayang live di YouTube pada Sabtu (29/5/2021).
Dokter, filsuf, dan ahli gizi komuntias itu, stroke dikenal juga dengan nama Cerebrovascular Desease (CVD).
"Jadi ini adalah suatu penyakit pembuluh darah, yang terkena pada pembuluh darah otak pada umumnya," papar dr Tan dikutip TribunHealth.com.
"Nah pada pembuluh darah otak bisa dijadikan dua kriteria," lanjutnya.
Kedua kriteria yang dimaksud adalah stroke berdarah dan tidak berdarah.
Baca juga: Apa Keluhan Seseorang sebelum Terkena Stroke Dok?
Baca juga: Gejala Apakah yang Dirasakan oleh Seseeorang sebelum Terkena Serangan Stroke Dok?

Prevalensi penderita stroke yang tak berdarah sekitar 80 persen, sementara sisanya adalah stroke berdarah.
Stroke tak berdarah ditandai dengan penyumbatan.
Akibatnya aliran oksigen ke otak menjadi terganggu.
"Penyebabnya bisa macem-macem," sebutnya.
Satu di antaranya adalah tekanan darah yang tinggi.
Kedua adalah karena aneurisma.
Aneurisma merupakan suatu kejadian ketika pembuluh darah otak, yang mengakibatkan lebih mudah pecah.
Baca juga: Waspada Serangan Stroke yang Sering Kita Abaikan dan Simak Cara Penanganannya
Baca juga: Seperti Apa Stroke yang Terjadi Ditengah Pandemi Covid-19 Dok?

"Kalau stroke yang berdarah itu terjadi ketika pembuluh darah di otak itu pecah."
Penyebab pecahnya pembuluh darah tersebut juga bermacam-macam.
Jadi, dr Tan menegaskan stroke tak tiba-tiba muncul begitu saja.
Biasanya, tubuh sudah mengalami rentetan masalah kesehatan sebelum terserang penyakit itu.
"Jadi kita harus bisa membahas stroke itu menjadi lebih dalam, karena stroke itu bisa banget dicegah," tandasnya.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)