TRIBUNHEALTH.COM - Vitamin sangat penting sekali untuk seluruh tubuh termasuk kesehatan gusi.
Pada kasus-kasus infeksi, vitamin seperti vitamin C memiliki peran besar untuk proses regenerasi sel, perbaikan sel, dan penyembuhan infeksinya.
Namun yang paling utama harus diketahui etiologis kejadian anomali yang dialami.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Stamina Agar Terhindar dari Berbagai Penyakit Menurut dr. Dwi Septiadi Badri
Baca juga: Dokter Spesialis Ortodontik Jelaskan Mengenai Penyebab Gigi yang Gagal Dilakukan Pencabutan
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen yang dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Sapa Dokter tentang pentingnya menjaga kesehatan gusi.
Hal inilah yang harus diketahui pertama kali.
Bukan berarti apabila gusi bengkak kita wajib minum vitamin c dan akan tuntas sama sekali.
Yang menjadi fokus utama adalah penyebab pemicu kejadian anomalinya.

Apakah bengkaknya pada area permukaan gusi di bawah, terkait kesehatan gigi, ataukah permukaan gigi, dan seperti apa bentuk infeksinya.
Apabila perdarahan, pemicunya dan sejauh mana kerusakannya juga harus diketahui.
Membahas terkait perawatan gigi memang tidak rumit, namun harus lengkap agar dokter gigi dapat memberikan diagnosa dengan tepat sehingga saran tindakan yang akan diberikan oleh dokter gigi adalah saran-saran tindakan yang paling tepat sesuai keadaannya.
Jika ada perdarahan pada gusi saat menyikat gigi, penyebabnya bisa karena anomali pada jaringan lunak pendukung gigi termasuk gusi.
Baca juga: Psikolog Jelaskan Perbedaan Tipe Kepribadian Introvert dan Extrovert, Simak Berikut Ini
Baca juga: Memahami Definisi Tipe Kepribadian dari Psikolog
Bisa jadi dugaan kedua adalah terlalu keras dalam menyikat gigi, sehingga melukai gusi.
Mungkin gusinya sehat tapi terlukai akibat aktivitas penyikatan gigi yang tidak tepat.
Terkadang banyak sekali kejadian tidak ada masalah pada gigi, tetapi karena ada satu atau lain hal gusina mengalami masalah.
Bisa disebabkan oleh keberadaan karang gigi atau adanya gigi berlubang.
Bisa juga karena anomali posisi gigi geligi memicu makanan yang mudah menyelip.
Apabila makanan tersebut tidak segera dibersihkan, maka memunculkan radang.
Radang yang biasa dialami atau dikeluhkan adalah rasa sakit seperti infeksi ringan seperti jerawat namun terjadi di gusi.
Hal ini biasanya memicu orang awam untuk menggosok gigi sekuat mungkin.
Tidak ke dokter gigi namun malah menyikat gigi sekuat mungkin.
Padahal bisa jadi pemicunya sebatas makanan menyelip saja.

Jika sampai terjadi perdarahan, sebaiknya segera dihentikan terlebh dahulu.
Untuk memudahkan darah berhenti memang idealnya menggunakan air dingin.
Lalu sesegera mungkin datang ke dokter gigi untuk mengkonsultasikannya agar dokter gigi dapat segera mengetahui kondisinya.
Karena apabila dilakukan tindakan terus menerus yang keliru, tidak hanya menyebabkan gusi terluka, tetapi mengikir lapisan terluar gigi pada area dekat gusi yang nantinya memicu rusaknya enamel gigi.
Jika hal ini terjadi berlanjut, biasanya akan terjadi proses tergerus hingga ke dalam pulpa.
Orang bisa mengalami kondisi vulvitis.
Jadi memang menyikat gigi tidak boleh terlalu keras.
Baca juga: Apakah Diperbolehkan Vaksin bagi Pejuang Tiroid Dok?
Baca juga: Dokter Jelaskan Makanan untuk Penderita Hipertensi, Hindari Kulit Ayam
Gusi yang terlanjur rusak, tidak selalu bisa pulih sendiri.
Pada beberapa kasus dokter gigi harus melakukan pengambilan jaringan lain untuk ditempelkan pada gusi membentuk gusi yang baru.
Atau tindakan operatif dimana dilakukan pengangkatan gusi untuk ditarik ke atas.
Sehingga kondisi turunnya gusi akibat penggosokan yang keliru atau penyebab lain yang menyebabkan gusi rusak dan turun bisa dipulihkan kembali.
Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Sapa Dokter edisi 15 Januari 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.