TRIBUNHEALTH.COM - Kentut merupakan hal yang baik.
Kentut berasal dari penumpukan gas yang dapat menyebabkan rasa kembung yang tidak nyaman.
Ada beberapa tipe kentut, antara lain:
1. Banyak kentut dan sembelit
Banyak mengonsumsi serat memang bagus untuk tubuh.
Namun, kentut yang sesuai dengan tipe ini mungkin memberi tahu bahwa Anda makan terlalu banyak serat.
Untuk memperlancar dan menghentikan pembentukan gas, dianjurkan untuk minum lebih banyak air.
Mengurangi asupan serat secara perlahan.
Baca juga: Sering Sakit Perut Saat Mau Tidur, Itu Kenapa ya Dok?
Baca juga: Bagaimana Solusi Mengatasi Sakit Perut sampai ke Ulu Hati?

2. Sering kentut sepanjang hari
Minuman berkarbonasi dapat menjadi penyebabnya.
Hal ini dikarenakan memasukan banyak udara ke dalam pencernaan.
Sehingga menjadikan seseorang sering kentut.
Apalagi jika minuman karbonasi menjadi minuman favorit.
Alangkah lebih baik dapat mengurangi minuman karbonasi.
3. Kentut sangat berbau
Kondisi ini dapat disebabkan jika mengonsumsi terlalu tinggi sulfur.
Pada kebanyakan kasus, kentut yang berbau tidak perlu dikhawatirkan.
Namun jika terjadi secara terus menerus, perlu dikonsultasikan dengan dokter.
Baca juga: Mengalami Sakit Perut? Ini Jenis Makanan yang Harus Dihindari
Baca juga: Apakah Rasa Perut Melilit Berkaitan dengan Usus Buntu Dok?

4. Kentut berbau busuk diiringi dengan masalah pencernaan
Sakit perut atau ketidaknyamanan setelah makan dikaitkan dengan intoleransi makanan.
Hal ini mungkin dikarenakan seseorang mengalami intoleransi laktosa.
Kondisi ini mengindikasikan jika tubuh tidak dapat menyerap laktosa.
5. Sesekali kentut lebih banyak dan berbau
Seseorang yang mengalami kentut tipe ini, mungkin kentut saat menstruasi.
Kondisi ini tepat terjadi saat aliran periode menstruasi akan dimulai.
Baca juga: Perlu Berhati-hati, Ini Tips Mengingatkan Pasangan yang Memiliki Perut Buncit
Baca juga: Bagaimana Cara Menambah Berat Badan Tanpa Membuat Perut Jadi Buncit?
Perubahan bakteri selama periode tersebut juga memengaruhi pencernaan.
Hal ini menyebabkan kentut lebih bau.
6. Kentut lebih banyak dan BAB lebih sedikit
Saat berada di bawah tekanan, seseorang cenderung beralih ke makanan yang tidak biasanya dikonsumsi.
Hal ini membuat seseorang menelan lebih banyak makanan.
Sehingga mempengaruhi sistem pencernaan dan mengubah frekuensi BAB.
Baca juga: Tak Cukup dengan Mengatur Pola Makan, Mengatasi Perut Buncit Harus Diimbangi dengan Olahraga
Baca juga: Tips Dokter Biar Perut Tak Begah Saat Buka Puasa Ramadhan, Jangan Langsung Makan Besar
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang perut buncit ada di sini