TRIBUNHEALTH.COM - Food combining merupakan pola pengaturan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme pencernaan alami tubuh.
Hal ini bertujuan agar tubuh dapat memproses semua asupan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Menurut Erikar Lebang pakar food combining yang mengatakan bahwa ada dua prinsip dasar yang harus dilakukan.
Pertama, makan buah dalam keadaan perut kosong atau hanya dikonsumsi saat sarapan.
Baca juga: Cara Meningkatkan Imun di Masa Pandemi dengan Mengkonsumsi Makanan Sehat
Baca juga: Dok, Makanan Apa Saja yang Bisa Dikonsumsi Penderita Asam Lambung saat Sahur dan Buka Puasa?
Kedua, memisahkan protein hewani dan karbohidrat.
Tidak mempertemukan karbohidrat dengan protein hewani dalam satu makan.
Kita dapat memadukan karbohidrat dengan sayuran atau protein hewani dengan sayuran.
Usahakan selalu ada elemen sayuran mentah dalam setiap porsi makan.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Konsumsi Makanan Pedas Dapat Menyebabkan Penyakit Usus Buntu?
Kita dapat mengonsumsi makanan segar, makanan yang masih tinggi kandungan enzim, mineral, dan vitamin.
"Food combining merupakan sesuatu yang sangat social food dalam kehidupan sehari-hari," ujar Erikar Lebang.
"Kalau kita selalu membuang nasi putih keluar dari menu makanan kita, akhirnya kita selalu tersiksa sendiri secara sosial," tambahnya.
Jika makan nasi putih diimbangi dengan sayuran segar.
Alternatif food combining seperti perkedel kentang, tahu, tempe, kangkung, kol, dan timun.
Sehingga kebutuhan serat dan kebutuhan enzim terpenuhi.
Baca juga: Bagaimana Pola Diet dan Makanan yang Tepat untuk Penderita Radang Usus Dok?
Dengan menerapkan food combining, pelaku food combining dapat makan kenyang serta mendapatkan manfaat yang optimal.
Manfaat yang optimal akan menuntun menuju tubuh yang sehat.
Dengan food combining seseorang juga bisa mendapatkan tubuh yang ideal.
Jika seseorang belum memahami prinsip dasar food combining, akan membuat vitalitas tubuh seseorang berkurang.
Sehingga jika ingin menjadi pelaku food combining, alangkah lebih baik untuk berkonsultasi dengan pakar food combining.
Baca juga: Mengalami Sakit Perut? Ini Jenis Makanan yang Harus Dihindari
Baca juga: Anak Sehat dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu, Begini Syarat Memberi MPASI
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang memasak makanan bersantan ada di sini