Tribunhealth.com - Belakangan ini muncul informasi mengenai ditemukannya strain virus baru Covid-19.
Atas infromasi tersebut, juru bicara Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito menerangkan bahwa adanya mutasi virus atau varian baru virus adalah hal yang lazim ditemui dalam masa pandemi.
Kendati demikian, hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah virolensi atau kemampuan virus untuk menimbulkan penyakit.
Begitu pula pada efektivitas vaksin.
"Namun, perlu diingat, semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang kita kembangkan ini dapat bekerja dengan baik," jelasnya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (4/3/2021) dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Berikut Ini Gejala Covid-19, Selalu Terapkan Protokol Kesehatan Agar Tak Mudah Tertular
Baca juga: Simak Tips Menjalankan Pola Hidup Sehat bagi Anak Kost
Wiku menyampaikan, varian baru dari virus Covid-19 dapat terus bertambah khususnya saat pandemi masih berlangsung.
Hal tersebut terjadi, lantaran banyaknya jumlah penularan yang terjadi di masyarakat.
Menurut Wiku, mutasi yang dilakukan virus adalah upaya untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Para peneliti di dunia termasuk di Indonesia terus meneliti mutasi dan varian baru yang muncul.
Saat ini beberapa varian virus yang sudah ditemukan menyebar secara global, yakni varian B117 di Inggris, B1351 di Afrika Selatan yang merupakan hasil mutasi dari virus B117, dan varian P1 di wilayah Brazil.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis bekerjasama dengan para peneliti dan menginstruksikan petugas di lapangan untuk memperketat skrining demi mencegah masuknya varian baru dari negara lain, ataupun dari satu daerah ke daerah lain.
Selain itu, pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melindungi diri dan orang di sekitar dengan cara tidak melakukan mobilitas yang tidak perlu.
Baca juga: Apakah Sayur Lebih Baik Dimasak atau Dimakan Mentah?
Baca juga: Dua Penyebab Ibu Hamil Kerap Merasakan Gigi Sensitif, Bisa Gara-gara Faktor Hormonal dan Kebersihan
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar penularan dan mutasi dapat dicegah.
"Upaya mencegah mutasi virus adalah dengan menghambat persebarannya. Karena tingkat infeksi yang tinggi tentunya meningkatkan peluang terjadinya lebih banyak varian yang dihasilkan."
"Dan seberapapun kuatnya varian potensial virus, jika tidak ada peluang menularkan maka virus tersebut tidak akan membahayakan," terang Wiku.
Selanjutnya, ia mengingatkan untuk tetap menerapkan 3 T (testing, tracing, dan treatment). Untuk menumbuhkan imunitas secara spesifik.
"Saya tidak akan lelah mengingatkan pentingnya protokol kesehatan, karena hal ini peting untuk dilakukan," pesan Wiku.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
Selengkapnya mengenai virus corona, klik disini