Breaking News:

Dua Penyebab Ibu Hamil Kerap Merasakan Gigi Sensitif, Bisa Gara-gara Faktor Hormonal dan Kebersihan

Dokter gigi jelaskan mengapa ibu hamil biasanya lebih mudah merasakan gigi sensitif

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi ibu hamil merasakan gigi sensitif 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter gigi drg Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo berbicara soal gigi ngilu yang kerap kali dirasakan ibu hamil.

Menurut drg Sri Pamungkas, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara ibu hamil dan orang biasa.

"Sebenarnya ibu hamil itu sama kaya orang biasa," katanya dalam program SMILE TribunPalu.com, yang tayang di kanal YouTube Tribunnews pada 4 Januari 2021.

Hanya saja, pada ibu hamil terjadi perbedaan kondisi hormon.

"Ketika hamil, tubuh secara hormonal kan berubah karena ada bayi yang ada di dalam kandungan. Itu meningkatkan hormon estrogen dan progresteronnya," ungkapnya.

Meningkatnya hormon tersebut membuat tubuh menjadi lebih sensitif terhadap penetrasi kuman.

Hal demikian juga terjadi di rongga mulut.

Baca juga: Ini Tips yang Harus Diperhatikan saat Datang ke Dokter Gigi Selama Pandemi

Baca juga: Sebagai Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, Muhammad Ikbal Bisa Lakukan Veneer hingga Implan Gigi

Ilustrasi Pemeriksaan Gigi
Ilustrasi Pemeriksaan Gigi (pixabay.com)

Karenanya ada ibu hamil yang memberikan respon kurang bagus terhadap bakteri yang ada di mulut.

"Sehingga ibu hamil itu rata-rata gusinya lebih gampang meradang. Gampang berdarah, gampang membesar."

"Pada beberapa kasus ekstrem terjadi pendarahan di rongga mulut karena gusinya membesar," tandasnya.

2 dari 4 halaman

Selain hormonal, ada alasan lain mengapa ibu hamil kerap merasa gigi sensitif.

Yakni, karena kurangnya kebersihan mulut.

Pasalnya ibu hamil kerap merasakan mual di masa-masa awal kehamilan.

"Ketika buka mulut mau sikat gigi aja udah langsung mual. Biasanya juga terpengaruh dari situ," kata drg Sri Pamungkas.

"Sehingga selain hormonal, faktor kedua adalah kurangnya kebersihan," tandasnya.

Sebenarnya apa yang disebut gigi sensitif?

Ilustrasi Pemeriksaan Gigi
Ilustrasi Pemeriksaan Gigi (pixabay.com)

Baca juga: Sebagai Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, Muhammad Ikbal Bisa Lakukan Veneer hingga Implan Gigi

Baca juga: Profil Andi Tajrin, Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial Direktur RSGM Unhas

Sebelumnya, drg Sri Pamungkas sempat menjelaskan soal gigi sensitif.

"Sensitif itu adalah kondisi gigi, yang apabila terkena rangsangan yang seharusnya tidak bikin ngilu, dia terasa ngilu," kata drg Sri Pamungkas dalam forum yang sama.

"Contohnya, kita tertawa. Kan ada angin tuh mengalir, terasa ngilu. Nah, itu salah satu ciri gigi sensitif."

Selain itu rasa ngilu pada gigi sensitif juga kerap terjadi ketika minum minuman yang sebenarnya tidak terlalu dingin.

3 dari 4 halaman

"Kalau dingin sekali normal ngilu," katanya.

Lalu bagaimana gigi bisa menjadi sensitif?

Menjawab hal tersebut, drg Sri Pamungkas menjelaskan anatomi gigi.

Dia menerangkan, syaraf yang ada dalam gigi dihubungkan dengan area di luar gigi oleh tubuli dentin.

Ketika tubuli dentin terbuka, maka rangsangan dari luar langsung diteruskan ke syaraf.

Baca juga: Profil Ummi Kalsum, Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi RSUD Sayang Rakyat Sulawesi Selatan

Baca juga: Berikut Ini Ruang Lingkup Dokter Gigi Spesialis Periodonsia, Bisa Ambil Tindakan Bedah dan Nonbedah

"Itu yang menyebabkan dia menjadi sensitif."

Mekanisme serupa juga terjadi pada gigi yang sensitif karena berlubang.

"Hanya saja, pada gigi berlubang tubuli dentinnya itu terbuka karena lubangnya."

"Kalau lubangnya sudah terlalu dalam, tubuli dentin terbuka, maka gigi menjadi sensitif," jelasnya.

Sementara yang bukan karena gigi berlubang, rata-rata ngilunya terletak di leher gigi.

4 dari 4 halaman

"Karena di leher gigi itu bisa jadi tubulus dentinnya terbuka karena kita menyikat gigi terlalu kencang."

"Atau gusinya terlalu turun. Kalau gusinya udah turun, ada area yang bisa menyebabkan tubulus dentin terbuka, akhirnya menjadi sensitif."

Dalam masyarakat, gigi dianggap sensitif apabila merasakan ngilu ketika ada rangsangan tertentu.

Padahal, kondisi gigi tidak berlubang dan tidak memiliki masalah apa pun.

Nyatanya, dalam medis gigi sensitif dipahami berbeda.

drg Sri Pamungkas mengatakan, kalaupun ada lubang, dan merasakan ngilu ketika ada rangsangan wajar, maka itu juga termasuk gigi sensitif juga.

Hanya saja, perbedaan penyebab nantinya akan diatasi dengan terapi yang berbeda pula.

Kemudian, drg Sri Pamungkas menjelaskan lebih lanjut soal penyebab gigi sensitif.

Pertama adalah kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras.

Tindakan tersebut ternyata bisa berdampak buruk, yakni terbukanya tubuli dentin.

Kedua, gigi sensitif bisa terjadi akibat gusi yang turun.

Termasuk setelah dilakukan pembersihan karang gigi.

Pasalnya gigi yang terbiasa tertutup karang, kini menjadi terbuka.

Hal itu membuat gigi menjadi lebih peka terhadap rangsangan luar.

Selain itu, gigi sensitif bisa terjadi akibat berbagai tindakan medis, mulai dari bleaching hingga kemoterapi.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved