TRIBUNHEALTH.COM - Apakah orang memerlukan suplemen?
Pertanyaan ini dijawab oleh dokter ahli gizi, dr Tan Shot Yen, dalam program Malam Minggu Sehat, yang tayang di YouTube Tribunnews.com.
dr Tan tak menampik suplemen diperlukan apa bila kebutuhannya memang kurang.
"(Suplemen) artinya sesuatu yang kita tambahkan sesuatu yang kita imbuhkan, karena apa? Karena kebutuhannya kurang."
Kendati demikian, pemahaman terkait suplemen ini terkadang menjadi salah kaprah karena simpang siurnya informasi.
Nah yang menjadi menarik adalah suplementasi ini menjadi barang-barang seksi ini, barang yang amat laris manis ya di zaman pandemi."
"Karena apa? Karena ya banyak informasi simpang-siur gitu loh, tandasnya."
Baca juga: Tips Dokter Biar Perut Tak Begah Saat Buka Puasa Ramadhan, Jangan Langsung Makan Besar
Baca juga: Ereksi yang Tidak Tahan Lama Ternyata Bisa Jadi Tanda Tubuh Pria Kurang Bugar

Dia menegaskan, vitamin bukanlah sebuah vaksin.
Sekali pun rajin minum vitamin, tidak serta merta terhindar dari penyakit tertentu, tak terkecuali Covid-19.
"Kayaknya orang kalau nggak minum vitamin zaman sekarang, kayaknya enggak pede gitu ya."
"Nah sebaliknya ada yang bahaya nih. Anda minum vitamin lalu anda merasa gaga,h lalu badannya dites.
"Nah ini dia, dites. Karena vitamin itu bukan vaksin lo ya, jadi jangan berasa gagah."
Maka tak bijaksana jika merasa sehat dan kuat hanya karena minum vitamin sebagai suplemen.
"Nah banyak orang lalu mengatakan bahwa kalau saya udah minum vitamin maka saya menjadi lebih kuat."
Baca juga: Siapa Sangka, di Balik Rasa yang Enak, Makanan Ultra Proses Ternyata Punya Sifat Adiktif
Baca juga: Apakah Orang Sehat Memerlukan Diet? Simak Penjelasan Dokter Ahli Gizi Berikut Ini
"Kalau menurut hemat saya, itu adalah suatu keputusan yang sangat tidak bijaksana ya."
Sejatinya, vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh bisa terpenuhi dengan asupan makanan yang tepat sesuai kebutuhan.
"Jadi vitamin itu bukan makanan, tolong diingat ya. Jadi badan kita itu mengenalnya mengenal makanan, bukan mengenal vitamin tolong ya."
"Jadi kalau seandainya disebutkan kita butuh sekian, itu karena yang kita bisa ambil dari makanan yang kita makan sehar-hari."
Penggunaan suplemen sendiri biasanya dilakukan jika orang tersebut benar-benar membutuhkan.
Contohnya, untuk mempercepat penyembuhan atau pemulihan dari penyakit tertentu.

"Dalam ilmu kedokteran kita mengenal istilah adjuvant, yang artinya ini adalah suatu imbuhan yang kalau dalam proses pengobatan dan pemulihan, maka dokter akan meresepkan."
"Sekali lagi meresepkan karena memang orang ini butuh di dipercepat proses kesembuhannya."
"Ya seperti misalnya nih pada anak-anak yang sering terkena penyakit gastroenteritis. Bolak-balik diare, bolak-balik perutnya nggak sehat, ususnya ngga sehat, barangkali suplementasi zinc itu sering diberikan oleh diberikan oleh dokter."
"Tetapi karena pemulihan dari sel-sel usus itu tentu akan menjadi lebih baik kalau seandainya kita berikan suplementasi zinc," jelasnya.
Dalam wawancara tersebut, dr Tan menegaskan orang yang sehat sebaiknya memenuhi asupan vitamin dari makanan alami, bukan suplemen.
Baca juga: Santan Kelapa Bisa Bikin Kolesterol Naik, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasan Dokter Ini
Baca juga: Apakah Frozen Food Aman Dimakan Terus-terusan? Simak Penjelasan Dokter Ahli Gizi Berikut Ini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)