TRIBUNHEALTH.COM - Intermittent fasting (IF) atau puasa intermiten merupakan pengaturan pola makan dengan cara berpuasa dengan periode tertentu.
Umumnya IF terbagi menjadi beberapa jenis, dari 16:8, 5:2, dan metode eat-stop-eat.
Jenis 16:8 artinya puasa dilakukan dalam waktu 16 jam dan 8 jam untuk mengonsumsi makanan.
Baca juga: 10 Makanan Super Hidrasi, Bagus untuk Mencukupi Cairan pada Tubuh
Masing-masing jenis IF memiliki pola puasa yang berbeda-beda, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing.
IF adalah salah satu pola pengaturan makan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya dapat menurunkan berat badan, mengurangi kolesterol jahat, hingga menurunkan tekanan darah.
Fakta Intermittent Fasting Memberikan Dampak Baik untuk Kesehatan
Berikut ini beberapa fakta mengenai intermittent fasting yang baik untuk meningkatkan kesehatan.
1. Mengurangi risiko diabetes tipe 2
Melakukan IF secara rutin dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Sebuah uji coba pada tahun 2018 yang dilakukan pada tikus diabetes menunjukkan, IF dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan dapat melindungi diri dari komplikasi diabetes.
Tinjauan tahun 2022 dilakukan pada 10 studi yang membahas mengenai IF.
Mayoritas penulis menyampaikan bahwa selama melakukan IF, gula darah puasa berkurang rata-rata 0,15 milimol per liter.
Meski begitu, ada perbedaan efek bagi pria dan wanita yang melakukan IF.
Menurut studi tahun 2015, kadar gula darah wanita menurun setelah IF selama tiga minggu.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 6 Tips Meningkatkan Asupan Air, Bantu Cegah Masalah Jantung
2. Bagus untuk kesehatan jantung
Penyakit jantung adalah penyebab kematian paling umum di seluruh dunia.
Rutin melakukan IF dinilai efektif untuk mengurangi beberapa risiko penyakti jantung.
Seperti kadar gula darah, tekanan darah, trigliserida darah, kolesterol total, dan penanda inflamasi.
3. Mengubah fungsi hormon, sel, dan gen