TRIBUNHEALTH.COM - Berikut manfaat minum teh hijau setiap hari, mulai dari turunkan kolesterol hingga jaga tekanan darah. 

Selain menurunkan berat badan, teh hijau menawarkan manfaat lain untuk kesehatan. 

Konsumsi teh hijau di pagi hari adalah cara terbaik mengekstrak nilai gizinya. 

Teh hijau kaya akan antioksidan, polifenol dan nutrisi penting yang bagus untuk kesehatan. 

Baca juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Stres saat Hamil, Bikin Bumil Lebih Tenang

Dilansir dari The Health Site, berikut 7 alasan harus konsumsi teh hijau setiap hari: 

1. Menurunkan Kolesterol LDL dan Mencegah Penyakit Jantung 

Minum teh hijau membantu menjaga kesehatan jantung. 

Kolesterol tinggi, khususnya LDL merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. 

Teh hijau mengandung katekin, antioksidan kuat yang membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dan mencegah penumpukan plak arteri. 

2. Mengelola Tekanan Darah Tinggi dan Mencegah Hipertensi

Teh hijau kaya akan antioksidan dan sifat antiperadangan yang sangat baik dalam mengelola tekanan darah. 

Teh ini mengandung flavonoid yang merelaksasi pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi. 

Kandungan polifenol dalam teh hijau mengurangi peradangan yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. 

Baca juga: Setelah Skin Booster, Adakah Hal-hal yang Harus Dihindari Dok?

3. Menurunkan Berat Badan dan Meningkatkan Metabolisme

Teh hijau dikenal bagus untuk meningkatkan metabolisme, sehingga cocok untuk menurunkan berat badan. 

Teh ini mengurangi keinginan makan dan meningkatkan rasa kenyang, sehingga mencegah makan berlebihan. 

4. Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Teh hijau sangat bagus untuk penderita penyakit jantung. 

Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau kaya akan senyawa anti-ibflamasi, seperti EGCG yang telah terbuksi mampu merelaksasi pembuluh darah dan mengurangi peradangan pembuluh darah. 

Menurut para ahli, minum dua hingga tiga cangkir teh hijau setiap jari dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 41 persen lebih rendah. 

Baca juga: 6 Sumber Protein Terbaik untuk Bumil: Bantu Tumbuh Kembang Bayi