Tips dan Trik

8 Manfaat Matcha untuk Tubuh, Kaya Nutrisi dan Tinggi Antioksidan

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
ilustrasi matcha yang menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan

TRIBUNHEALTH.COM - Berikut manfaat minum matcha, tak hanya lezat tapi baik untuk kesehatan. 

Sekarang ini banyak minuman yang disukai kalangan masyarakat, salah satu rasa yang populer adalah matcha. 

Matcha terbuat dari sejenis teh hijau bubuk, yang ditambah susu, gula. 

Selain warna hijaunya yang cerah, kabar baiknya minuman ini juga bagus untuk diet. 

Ilustrasi matcha, berikut manfaat matcha untuk kesehatan (pexels/Cup of Couple)

Matcha menawarkan beberapa manfaat, seperti yang dirangkum dari Health Shots

1.Kaya Nutrisi 

Matcha merupakan bubuk warna hijau yang terbuat dari daun teh hijau, dari tanaman Camelia sinesis. 

Bubuk ini mengandung katekin, lutein dan vitamin K yang bermanfaat bagi kesehatan, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2020. 

Baca juga: 5 Super Food Warna Kuning untuk Menurunkan Kadar Kolesterol, Ada Kunyit hingga Nanas

2. Mengandung Antioksidan

Khasiat antioksidan teh matcha berpotensi ditingkatkan oleh banyaknya polifenol, kafein dan asam amino di dalamnya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Foods pada tahun 2020. 

3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Manfaat potensial dari matcha ialah meningkatkan kekebalan tubuh.

Matcha mengandung vitamin C yang merupakan antioksidan kuat. 

Menurut penelitian yang dipublukasikan dalam jurnal Molecules pada tahun 2020, matcha bisa memperkuat pertahanan kekebalan tubuh. 

4. Meningkatkan Fokus Mental 

Peningkatan fokus mentak merupakan salah satu manfaat matcha. 

Matcha mengandung L-theanine, asam amino yang bisa meningkatkan relaksasi dan kesehatan mental. 

Baca juga: Depresi: Gangguan Mental yang Umum Terjadi, Begini Kata Mayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ

5. Meredakan Sembelit 

Gum guar merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan mutiara untuk teh boba. 

Dalam penelitian tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Digestive Diseases dan Sciences, ditemukan bahwa konsumsi gum guar dikaitkan dengan peningkatan frekuensi buang air besar dan tekstur tinja. 

Halaman
12