Tips dan Trik

9 Cara Mengurangi Asupan Gula, Upaya Menjaga Kesehatan Jantung

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
ilustrasi makanan dan minuman tinggi gula

Jadi, alih-alih mengonsumsi minuman manis, minuman bersoda atau jus buah yang mengandung gula, minumlah air putih atau teh herbal yang menjadi alternatif untuk menghilangkan dahaga tanpa lonjakan gula.

3. Hindari Karbohidrat Olahan 

Ilustrasi roti putih (freepik.com)

Baca juga: Apakah Vampire Facial Aman Digunakan Oleh Seseorang Yang Memiliki Kulit Sensitif Dok?

Makanan seperti kue kering, roti putih dan pasta seringkali mengandung gula olahan dan bisa menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. 

Untuk menghindarinya, pilih biji-bijian utuh seperti beras merah, quinoa dan roti gandum utuh untuk menjaga kadar energi tetap stabil. 

4. Batasi Minuman Beralkohol 

ilustrasi konsumsi minuman beralkohol (parapuan.co)

Untuk mengurangi asupan gula, juga perlu membatasi minuman beralkohol karena semua minuman beralkohol mengandung gula, terutama koktail yang mengandung kadar gula tinggi. 

Konsumsi alternatif rendah gula seperti kombucha, anggur dan minuman beralkohol tanpa alkohol dengan air soda. 

5. Ganti Pilihan Sarapan yang Mengandung Gula 

ilustrasi wafel yang mengandung tinggi gula

Baca juga: Berikut Usia yang Berisiko Mengalami Turun Berok, Simak Penuturan Dokter

Beberapa sereal sarapan mengandung gula tambahan. Faktanya, makanan sarapan populer seperti panekuk, muffin, wafel dan selai juga mengandung gula tambahan. 

Untuk mengurangi asupan gula, ganti pilihan sarapan ini dengan makanan utuh seperti oatmeal yang dimaniskan dengan buah, yogurt Yunani dengan buah dan kacang, dan orak-arik telur dengan keju dan sayuran. 

6. Pilih Pengganti Gula Non Kalori 

Ilustrasi gula stevia (Kompas.com)

Saat mencari alternatif gula, tidak semua pengganti sama. 

Stevia adalah pemanis nabati tanpa kalori dan risiko kesehatan minimal, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition

Berhati-hatilah dengan pemanis lain seperti agave atau madu, karena keduanya masih mengandung gula. 

7. Periksa Label Makanan 

pentingnya membaca label kemasan makanan (kompas.com)

Baca juga: Dok, Pasien ODGJ Menderita HIV dan Buang Air Kecil Sembarangan, Itu Bisa Menularkan Gak?

Anda juga perlu belajar mengenal gula tambahan yang ada pada label makanan. 

Bahan-bahan seperti sirup jagung, gula malt dan sitilah apapun yang diakhiri dengan "ose" seperti glukosa atau fruktosa) menunjukkan gula tambahan. Jadi, hindari produk makanan ini.

8. Tambahkan Makanan Kaya Protein 

ilustrasi makanan yang kaya akan protein (kids.grid.id)

Di satu sisi, gula dikaitkan dengan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan. 

Namun, di sisi lain, menambahkan lebih banyak protein ke dalam pola makan bisa membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula, menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi risiko penambahan berat badan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care. 

Halaman
123