Andi menegaskan pentingnya bagi penderita diabetes untuk mengurangi atau bahkan menghindari makanan yang berminyak seperti gorengan.
Dia menjelaskan bahwa penderita diabetes memiliki pembuluh darah yang rentan dan tidak sehat, sehingga mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan beban pada pembuluh darah tersebut.
Gorengan sering kali mengandung lemak trans, yang merupakan jenis lemak yang kurang baik bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes.
Meskipun tidak memiliki dampak langsung yang terlihat, lemak trans dapat menyebabkan resistensi insulin dan sindrom metabolik, yang merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan diabetes.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah dalam darah tetap tinggi.
Sementara sindrom metabolik merupakan kombinasi dari faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tidak seimbang, yang semuanya berkontribusi terhadap risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, Andi menyarankan agar penderita diabetes memilih makanan dengan metode pengolahan yang lebih sehat, seperti memanggang, merebus, atau mengukus daripada menggoreng.
Ini akan membantu mengurangi asupan lemak trans dan meminimalkan risiko komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan diabetes.
Baca juga: 6 Vitamin dan Suplemen yang Efektif Turunkan Kadar Gula Darah
Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan cara pengolahannya, penderita diabetes dapat mengontrol kadar gula darah mereka dengan lebih baik dan menjaga kesehatan pembuluh darah mereka.
Langkah ini merupakan bagian penting dari manajemen diabetes yang komprehensif dan dapat membantu mencegah komplikasi yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.
6. Cukupi asupan air
Selain penderita diabetes, semua orang yang berpuasa berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh karena tidak mengonsumsi makanan dan minuman selama berjam-jam.
Kondisi ini bisa berpotensi merugikan kesehatan, terutama bagi mereka yang menjalani puasa dalam waktu yang lama atau di daerah dengan suhu yang tinggi.
Pentingnya mencukupi asupan air saat berbuka puasa tidak dapat dipungkiri.
Saat tubuh kehilangan cairan akibat tidak adanya asupan selama puasa, risiko dehidrasi meningkat.
Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan fungsi organ tubuh, gangguan pada sistem pencernaan, kelelahan, dan bahkan masalah pada sistem kardiovaskular.
Selain itu, kondisi dehidrasi juga dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, proses pengaturan kadar gula darah menjadi lebih sulit.
Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi yang signifikan dalam kadar gula darah, yang dapat menjadi masalah serius terutama bagi penderita diabetes.
Oleh karena itu, sangat penting bagi semua orang yang berpuasa untuk segera mengonsumsi cairan saat berbuka, untuk menghindari terjadinya dehidrasi.
Air adalah pilihan terbaik untuk mengganti cairan yang hilang selama puasa, tetapi juga bisa ditambah dengan minuman elektrolit atau jus buah untuk mengembalikan elektrolit dan nutrisi penting lainnya.
Baca juga: KJP Bulan April 2024 Kapan Cair? Ini Tata Cara Penerima Bantuan dan Besaran yang Diterima
Dengan menjaga asupan cairan yang cukup saat berbuka puasa, tubuh dapat tetap terhidrasi dengan baik dan proses pengaturan kadar gula darah dapat berjalan dengan lebih lancar.
Ini akan membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan selama bulan puasa atau dalam situasi berpuasa lainnya.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Kompas.com)
Baca berita lainnya di sini.