TRIBUNHEALTH.COM - Asam urat adalah zat yang terbentuk ketika tubuh memecah purin, yang merupakan senyawa alami yang ditemukan dalam beberapa makanan dan dalam sel-sel tubuh.
Jika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, kadar asam urat dapat meningkat dalam darah, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia.
Hiperurisemia dapat berkembang menjadi penyakit yang dikenal sebagai asam urat atau gout.
Asam urat dapat terbentuk dari metabolisme purin dalam tubuh atau dapat berasal dari makanan tertentu.
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam risiko mengembangkan asam urat.
Baca juga: Cara Alami Menurunkan Lonjakan Gula Darah, Penderita Diabetes Harus Tahu
Salah satu upaya yang bisa sobat sehat coba adalah dengan diet rendah purin.
Diadopsi Tribunhealth.com dari The New England Journal of Medicine, diet rendah purin dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh dan membantu mengelola gejala penyakit asam urat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penanganan penyakit asam urat melibatkan lebih dari sekadar mengubah pola makan.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan pedoman yang sesuai dengan kondisi kesehatan sobat sehat.
Melansir dari laman Healthline, ini sejumlah panduan umum untuk diet rendah purin:
1. Kurangi konsumsi makanan tinggi purin.
Hindari makanan yang tinggi purin, seperti daging organ (hati, ginjal, otak), daging merah, ikan berlemak (misalnya, sarden, ikan teri, dan makarel), dan makanan laut lainnya.
Baca juga: Khasiat Timun bagi Pasien Diabetes, Bisa Bantu Menurunkan Gula Darah hingga Kelola Berat Badan
2. Batasi konsumsi daging dan unggas
Pilih sumber protein rendah purin, seperti ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak.
Hindari konsumsi berlebihan daging merah.
3. Perhatikan asupan seafood
Batasi konsumsi makanan laut yang tinggi purin.
Beberapa jenis makanan laut memiliki kadar purin yang lebih rendah, seperti udang dan lobster.
Baca juga: Memahami Pengobatan Usus Buntu, Wajib dengan Arahan Medis
4. Konsumsi produk susu rendah lemak
Pilih produk susu rendah lemak atau bebas lemak sebagai sumber kalsium.
Susu dan yogurt rendah lemak dapat membantu mengurangi risiko pembentukan kristal asam urat.
5. Perbanyak konsumsi sayuran
Sayuran umumnya rendah purin dan kaya serat.
Termasuk sayuran seperti bayam, kubis, brokoli, dan wortel dalam diet sehari-hari dapat memberikan manfaat.
Baca juga: Mulai Sekarang Biasakan Olahraga, Berpotensi Meningkatkan Kesehatan Jantung
6. Minimalkan konsumsi alkohol
Alkohol dapat meningkatkan produksi asam urat dan menghambat pengeluarannya dari tubuh.
Hindari atau batasi konsumsi alkohol, terutama bir dan minuman keras.
7. Kurangi asupan gula tambahan dan makanan olahan
Gula tambahan dan makanan olahan tertentu dapat terkait dengan peningkatan risiko asam urat.
Hindari minuman bersoda yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa dan makanan olahan yang tinggi gula.
Baca juga: 5 Buah yang Aman untuk Pasien Diabetes, Memiliki Indeks Glikemik Rendah dan Jaga Gula Darah Stabil
8. Pertahankan hidrasi yang baik
Minum cukup air untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Ini dapat membantu mencegah terjadinya kristalisasi asam urat.
Sebaiknya, sebelum mengubah diet atau membuat perubahan besar dalam pola makan, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi.
Profesional kesehatan dapat memberikan pedoman yang lebih spesifik berdasarkan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu sobat sehat.
Selain itu, kombinasi diet dengan perubahan gaya hidup, pengelolaan berat badan, dan pengobatan jika diperlukan dapat membantu mengelola penyakit asam urat dengan lebih efektif.
Baca juga: Khasiat Pare bagi Penderita Diabetes, Mampu Mengontrol Kadar Gula Darah
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.