TRIBUNHEALTH.COM - Ahli gizi menegaskan seseorang tak perlu meninggalkan karbohidrat untuk mencapai penurunan berat badan.
Karbohidrat biasanya kerap kali dianggap sebagai biang keladi naiknya berat badan.
Karenanya, ketika seseorang ingin diet, karbohidrat menjadi hal pertama yang akan dikurangi porsinya, atau malah dihilangkan sama sekali.
Padahal, saat diet seseorang tidak boleh menghilangkan kelompok nutrisi tertentu, termasuk karbohidrat.
Pasalnya karbohidrat tetap dibutuhkan untuk tubuh pada jumlah yang tepat.
Sebaliknya, sembarangan menghilangkan kelompok nutrisi justru bisa memicu kurang gizi.
Baca juga: 5 Makanan yang Perlu Dihindari saat Diet Beserta Alternatifnya, Pilih Beras Merah atau Nasi Putih?
“Untuk menurunkan berat badan secara efektif dan aman, Anda tidak perlu menghilangkan kelompok makanan utuh, misalnya karbohidrat atau produk susu, karena hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi," kata Ahli Gizi dari Holland & Barrett, Isabel Tarrant, kepada Express.co.uk.
"Sebaliknya, fokuslah pada mengonsumsi berbagai makanan berkualitas baik dari setiap kelompok makanan."
Alih-alih menghindari karbohidrat dan kelompok nutrisi tertentu lainnya, Isabel menyarankan untuk melakukan pertukaran yang sehat.
Misalnya, memilih nasi merah daripada nasi putih, juga memilih camilan yang lebih sehat dibandingkan camilan junk food.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Menambah Berat Badan Anak, Mulai Kenalkan Rimpang, Hentikan Junk Food
Makanan Berkualitas
Sebagai gambaran, pola makan yang sehat juga harus mencakup hal-hal berikut:
- Protein berkualitas, seperti ikan, ayam, kacang-kacangan, polong-polongan, kacang-kacangan
- Biji-bijian utuh, seperti quinoa, beras merah, ubi jalar, oat
- Lemak sehat misalnya alpukat, kacang-kacangan dan minyak zaitun
Berbagai buah dan sayuran - “Berfokus pada makanan utuh dari setiap kelompok makanan adalah cara yang bagus untuk mendorong penurunan berat badan yang aman,” katanya.
Mengganti minuman berkalori dengan air putih
Saat sedang menurunkan berat badan, orang kerap kali langsung memotong atau mengurangi asupan kalori harian.
Mengurangi porsi makan adalah salah satu langkah yang biasa diambil.
Namun, rupanya menurunkan berat badan tak bisa diselesaikan hanya dengan mengurangi porsi makan.
Salah satu hal yang kerap luput dari perhatian adalah minuman.
Pasalnya, minuman berkalori juga menjadi penyebab bertambahnya berat badan.
Baca juga: 9 Mitos Seputar Diabetes, Benarkah Tak Mungkin Terkena Kencing Manis jika Tak Ada Riwayat Keluarga?
Minuman berkalori termasuk soda, alkohol, atau jus dan teh yang ditambahkan gula.
Semua minuman tersebut dikenal sebagai kalori kosong, karena menambahkan energi namun tak memiliki manfaat nutrisi apa pun, sebagaimana dilansir Medical News Today.