Serat makanan memperlambat pencernaan dan memastikan peningkatan kadar glukosa darah secara bertahap, jelas Dr. Olesiak.
“Saat serat bergerak melalui sistem pencernaan, berbagai hormon rasa kenyang (seperti ghrelin) dilepaskan, mengirimkan sinyal ke otak untuk mengurangi rasa lapar dan mengatur asupan makanan,” katanya.
Itu berarti Anda akan kenyang lebih lama, yang dapat membantu mencegah makan berlebihan dan mengurangi asupan kalori Anda secara keseluruhan, kata Kara Landau, ahli diet terdaftar, pakar kesehatan usus, dan pendiri merek makanan ringan Uplift Food di Brooklyn, New York.
“Serat larut prebiotik juga memberi makan bakteri menguntungkan yang hidup di usus besar, sehingga meningkatkan kesehatan usus,” tambahnya.
Baca juga: Tak Sepele, Kuku Rapuh Jadi Tanda Kekurangan Protein dan Sederet Vitamin Berikut
Makanan ultraproses bikin cepat lapar
Baca juga: 5 Penyebab Kanker yang Paling Sering Diremehkan, Termasuk Obesitas dan Makanan Ultraproses
Sebaliknya, makanan ultraproses rendah nutrisi dan serat, sehingga cepat dicerna, kata Dr. Olesiak.
“Akibatnya, memakannya (misalnya keripik kentang, permen batangan, dan kue) menyebabkan peningkatan pesat kadar glukosa darah, yang memicu pelepasan insulin secara signifikan,” katanya.
Karena insulin harus membersihkan glukosa dari aliran darah Anda dengan cepat, sebagian besar kalori tersebut dikirim ke sel lemak Anda, jelasnya.
“Idealnya, Anda akan memasukkan kalori yang tersimpan ini saat Anda membutuhkan energi lagi. Namun, mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jumlah yang banyak berarti Anda akan terus menyimpan sel-sel lemak Anda, tanpa mengambilnya,” kata Dr. Olesiak.
Sederet Protein yang Bisa Menurunkan Berat Badan, Tak Harus Mahal
Protein tanpa lemak memang dikenal sebagai salah satu sumber diet atau pola makan sehat.
Misalnya ikan salmon dan udang, yang kaya akan nutrisi penting, namun rendah lemak.
Hal ini tentu saja mendukung program penurunan berat badan.
Namun, protein lain yang lebih murah dan terjangkau juga bisa membantu penurunan berat badan.
Dilansir TribunHealth.com dari Forbes, berikut ini rinciannya.
Ikan salmon
Salmon kaya akan protein dan asam lemak omega-3, kata Rima Kleiner, ahli gizi diet terdaftar dan pendiri perusahaan pelatihan kesehatan Smart Mouth Nutrition di Greensboro, North Carolina.
Penelitian menunjukkan asam lemak omega-3 dapat membantu orang dengan berat badan yang tergolong kelebihan berat badan atau obesitas merasa lebih kenyang.
Selain itu, ikan secara umum dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dibandingkan protein lain seperti telur dan daging sapi, kata Rima Kleiner.
Baca juga: 4 Nutrisi Penting dalam Ikan Salmon, Termasuk Omega 3 yang Bermanfaat Turunkan Tekanan Darah
Udang