TRIBUNHEALTH.COM - Osteoporosis merupakan kondisi yang perlu segera diobati.
Jika tidak mendapat penanganan, orang dengan osteoporosis rawan mengalami patah tulang, dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk.
Osteoporosis sendiri merupakan bentuk kegagalan pembentukan tulang baru dalam mengimbangi hilangnya tulang lama.
Seiring berjalannya waktu, hal ini berdampak pada berkurangnya kepadatan tulang.
Akibatnya tulang menjadi lemah perlahan dan berisiko mengalami patah tulang.
Dalam kasus yang paling serius, tulang bisa menjadi sangat rapuh.
Bahkan untuk tekanan ringan, seperti batuk atau membungkuk, dapat menyebabkan patah tulang yang menyakitkan.
Osteoporosis sebagian besar tanpa gejala, namun mereka yang memiliki kondisi tersebut seringkali tidak akan mengalami rasa sakit yang berhubungan dengan penyakit tersebut sampai tulangnya patah.
Baca juga: Selain Pengaruhi Kesehatan Tulang, Kekurangan Vitamin D Bisa Sebabkan Rambut Rontok
Baca juga: Kenali Beberapa Gejala Osteoarthitis yang dapat Mempengaruhi Sendi dan Kerusakan Tulang Rawan
Meskipun patah tulang sering kali merupakan tanda pertama osteoporosis, Age UK telah menguraikan tiga tanda utama yang harus diwaspadai karena dapat menunjukkan bahwa tulang telah melemah:
- Sakit punggung yang parah
- Tulang belakang menjadi melengkung
- Kehilangan tinggi badan
Orang yang lanjut usia banyak yang mengalami bungkuk,sesuatu yang sering dikaitkan dengan osteoporosis.
Ini terjadi karena tulang di tulang belakang telah patah atau melemah, sehingga sulit untuk menopang berat tubuh.
Akibatnya, postur membungkuk ke depan dapat berkembang.
Demikian pula, perasaan bahwa seseorang telah kehilangan tinggi badan dapat dikaitkan dengan hal ini.
Faktor risiko
Baca juga: Apakah Infus Whitening Aman Dilakukan oleh Lansia? Begini Tanggapan dr. Satya Perdana
Baca juga: dr. Connie Calista Sebut Lansia Boleh Melakukan Slimming Treatment Asal Tak Memiliki Kontra Indikasi
Kehilangan kepadatan tulang adalah bagian normal dari proses penuaan, tetapi beberapa kehilangan tulang jauh lebih cepat daripada yang lain, yang dapat menyebabkan osteoporosis.
Secara keseluruhan orang yang lebih tua lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi tersebut.
Wanita berada pada risiko yang lebih tinggi daripada pria karena mereka dapat kehilangan kepadatan tulang dengan cepat dalam beberapa tahun pertama setelah menopause.
Jika seorang wanita telah mengalami menopause dini atau jika indung telurnya diangkat, mereka jauh lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi tersebut menurut NHS.
Tetapi faktor-faktor lain dapat membuat seseorang rentan terhadap penyakit ini, seperti:
- Riwayat keluarga osteoporosis
- Mengonsumsi tablet steroid dosis tinggi selama lebih dari tiga bulan
- Memiliki gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia
- Tidak sering berolahraga
- Merokok dan minum banyak
- Memiliki indeks massa tubuh yang rendah
Tips hindari osteoporosis
Baca juga: Tips Turunkan Kadar Kolesterol: Rutin Olahraga hingga Batasi Asupan Lemak, Garam, dan Gula
Baca juga: Berenang Termasuk Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil, Bahkan Punya Sejumlah Efek Positif