TRIBUNHEALTH.COM - TBC merupakan penyakit menular yang memerlukan diagnosis segera.
Dengan demikian, penyakit ini dapat segera diobati.
Penyakit TB membutuhkan pengobatan teratur mulai dari 6 bulan.
Lantas, mengapa pada anak-anak diagnosis TBC dilakukan dengan tes Mantoux, sementara orang dewasa menggunakan tes dahak?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini pada Dokter Spesialis Paru RSUP Surakarta, dr. Riana Sari, Sp.P, FISR.
Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Riana menjadi narasumber dalam Healthy Talk “Penyakit TBC: Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat” yang tayang di YouTube Tribunnews serta TribunHealth pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Berikut ini jawaban dr. Riana Sari, Sp.P, FISR dalam kutipan langsung:
Baca juga: Dokter, Apakah Benar Anak Tidak Bisa Menularkan Penyakit TBC ke Orang Lain?
“Ya, karena tadi anak-anak kebanyakan TB ekstraparu.
Nah, kejalanya juga kejala ekstraparu. Jadi, pemeriksaan lain ya, itu kan untuk TB paru tadi ya, yang pemeriksaan dahak, pemeriksaan ronsen.
Nah, untuk pasien-pasien yang dengan gejala klinis mengarah ke TB, misalnya dari pemeriksaan dahak atau ronsennya tidak ditemukan, tapi, oh ini kok kayaknya gejalanya arahnya ke TB ini, ya.
Itu butuh pemeriksaan lanjutan.
Tadi, kalau misalnya kita curiga ada TBC di ekstra paru, misalnya pada anak-anak, karena tadi kesulitan mungkin mengumpulkan dahak, kemudian mungkin TB-nya bukan TB paru, tapi TB ekstraparu.
Nah, ini kita butuh pemeriksaan tes mantoux, dan kadang-kadang dokter spesialis anak melakukan sistem skoring untuk melihat ini mengarah ke TB anak atau tidak.
Tapi, tetap pemeriksaan dahak, baik itu untuk pasien anak dan pasien dewasa, sekarang harus sudah mulai digiatkan.
Jadi, untuk TB anak sendiri tidak cuma fokus di tes mantoux atau scoring saja.
Ronsen, tes dahak itu perlu dilakukan.”
Saksikan penjelasan lengkap dr. Riana Sari, Sp.P, FISR dalam Healthy Talk "Penyakit TBC: Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat" di YouTube Tribunnews berikut ini:
(TribunHealth.com)