TRIBUNHEALTH.COM - Baby blues adalah kondisi emosional yang umum dialami ibu setelah melahirkan, biasanya muncul dalam dua minggu pertama pascapersalinan.
Gejalanya dapat berupa rasa sedih, mudah menangis, cemas, mudah tersinggung, hingga perubahan suasana hati yang cepat.
Meskipun umumnya bersifat sementara dan membaik tanpa penanganan khusus, kondisi ini tetap perlu diperhatikan.
Jika gejala semakin berat atau tidak kunjung membaik, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis guna mencegah berkembangnya depresi pascapersalinan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pandangan psikolog mengenai baby blues, kita bisa bertanya langsung dengan Hafish Mutiara Nisa M.Psi, Psikolog, CHt.
Baca juga: Faktor Risiko Apa Saja yang Membuat Ibu Lebih Rentan Mengalami Baby Blues, Ibu Hafizh?
Hafizh Mutiara Nisa merupakan psikolog klinis.
Ia berpraktik di Klinik Uatama Kasih Ibu Sehati, Solo.
Pertanyaan:
Selain seorang ibu baru, apakah ayah baru juga bisa terkena syndrom baby blues, Bu Hafizh?
Novia, di Banyumas
Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi., Psikolog, CHt menjawab:
Ternyata tidak hanya ibu yang mengalami baby blues, tapi ayah juga mengalami baby blues.
Mengapa demikian? Karena yang menjadi orangtua bukan hanya ibu, tapi juga ayah.
Baca juga: Bu Hafizh, Gejala Baby Blues Terjadi karena Apa?
Ayah juga turut berperan dalam pengasuhan.
Apa sih yang harus dilakukan ayah ketika dia memiliki bayi? Kan ayah juga harus membantu merawat, mengasuh bayi dan sebagainya.
Karena ayah minim pengetahuan, karakteristik yang berbeda dengan wanita jadi mengalami kebingungan tentang apa yang harus dilakukan.
Selain itu, yang menjadi penyebabnya ialah lingkungan menjadi terbatas.
Saat bayi sudah lahir, tentunya lebih banyak waktu di rumah untuk membantu istri mengurus bayi dan sebagainya, serta minim interaksi dengan orang lain. Hal itu bisa memicu ayah mengalami baby blues.
Wawasan terbatas mengenai ilmu pengasuhan juga memengaruhi kondisi dalam memahami istri.
Bisa juga karena ayah mengalami tekanan dalam hidup seperti tuntutan pekerjaan dan lain sebagainya yang memberatkan ayah bisa memicu baby blues, bahkan memicu hubungan yang tidak baik dengan pasangan.
Baca juga: Apa Ciri-ciri yang Menandakan Ibu Sudah MengalamI Baby Blues, Bu Hafizh?
Profil Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi., Psikolog, CHt
Hafizh Mutiara Nisa merupakan psikolog yang aktif mengedukasi tentang kesehatan mental.
Ia mengambikPendidikan Sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2013.
Setelah itu, Hafizh melanjutkan pendidikan Magister Psikologi Profesi di universitas yang sama pada tahun 2018.
Lulus S1, ia bekerja sebagai freelancer di biro psikologi.
Kini Hafizh Mutiara Nisa praktik di Klinik Utama Kasih Ibu Sehati, Solo.
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini
Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.
Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.
Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.
Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini